Keluaran 12 : 21-27; Yohanes 11 : 45-57
Selamat hari Sabtu.
Pernahkah anak kita bertanya: mengapa kita harus beribadah (atau sekolah minggu) setiap hari Minggu? Apa jawab saudara? Banyak orang menjalani hidup (termasuk ibadah) sekedar hal yang otomatis dan rutin, atau bahkan sebagai kewajiban atau karena kita beragama Kristen. Alasan-alasan seperti ini dengan mudah kita membenarkan diri kalau datang terlambat beribadah, tidak ibadah, atau bahkan bosan mengikuti ibadah. Mengapa? Kita tidak mempunyai alasan yang kuat, mengapa kita perlu beribadah. Umat Israel diberikan penjelasan: mengapa mereka melakukan Paskah: Keluaran 12:24-27 (TB) Kamu harus memegang ini sebagai ketetapan sampai selama-lamanya bagimu dan bagi anak-anakmu. Dan apabila kamu tiba di negeri yang akan diberikan TUHAN kepadamu, seperti yang difirmankan-Nya, maka kamu harus pelihara ibadah ini. Dan apabila anak-anakmu berkata kepadamu: Apakah artinya ibadahmu ini? maka haruslah kamu berkata: Itulah korban Paskah bagi TUHAN yang melewati rumah-rumah orang Israel di Mesir, ketika Ia menulahi orang Mesir, tetapi menyelamatkan rumah-rumah kita." Lalu berlututlah bangsa itu dan sujud menyembah.
Oleh karena mereka diingatkan kasih Tuhan yang melewati (Pesakh) rumah-rumah dengan ambang pintu dengan darah anak domba Paskah. Karena itu perayaan-perayaan keagamaan begitu kuat melekat dalam hidup umat. Beribadah adalah syukur kita atas karya kasih Tuhan yang berpuncak kepada kematian dan kebangkitan Tuhan. Itulah sebabnya kita beribadah. Tidakkah kita bersyukur atas karya kasih yang menyelamatkan? Tentu rasa syukur itu oleh karena Kristus yang mati bagi kita, Dia menggantikan hukuman atas kita orang berdosa. Sekalipun kematiannya oleh karena rasa benci dan dendam dari orang-orang yang dirugikan karena pemberitaan kebenaran; Injil Kerajaan Allah. Yohanes 11:49-52 (TB) Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa-apa, dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa."
Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu,
dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai.
Jadi, kalau kita beribadah, ingatlah:
Bukan karena sekedar hal yang otomatis dan rutin, atau bahkan sebagai kewajiban atau karena kita beragama Kristen namun oleh karena ucapan syukur kita kepada-Nya.
Doa:
Selalu diberikan semangat untuk beribadah kepada Tuhan.