oleh: Pdt. Agus Wijaya (Sekum BPMSW GKI SW Jateng/ GKI Serpong)

Yes. 24: 17-23; Mark. 2: 18-22

Gambaran tentang akhir zaman selalu menyeramkan dan mengerikan. Namun orang lupa: dalam semua itu maka Allah menyatakan kuasa-Nya di dunia. Yesaya 24:23 (TB)  Bulan purnama akan tersipu-sipu, dan matahari terik akan mendapat malu, sebab TUHAN semesta alam akan memerintah di gunung Sion dan di Yerusalem, dan Ia akan menunjukkan kemuliaan-Nya di depan tua-tua umat-Nya. Pernyataan kedamaian Allah yang memerintah seringkali tertutup dengan kengerian akhir zaman yang seringkali justru digambarkan secara spektakuler. Padahal justru yang peting adalah pernyataa  Allah sebagai Raja. Inilah yang dikatakan sebagai gagal fokus. Gagal fokus juga dialami oleh orang-orang yang mengetahui murid Yesus makan sedang murid Yohanes dan orang Farisi berpuasa.

Tentu Tuhan Yesus tidak menolak tradisi ibadah Yahudi tentang berpuasa namun yang mau dikatakan Tuhan Yesus : supaya puasa tidak hanya menjadi ritual dalam kehidupan manusia. Markus 2:19-20 (TB)  Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tuhan Yesus mau mengembalikan : supaya mereka mempunyai pemahaman yang baru tentang hidup rohani mereka; fokus kepada makna dibalik ritual yang mereka lakukan, dan bukan pada apa yang kelihatan kepada manusia. Sudahkah kita mengerti makna dalam kehidupan ritual maupun sosial kita; ibadah, doa, membaca Alkitab, menyanyi, bekerja, dll dengan makna baru dalam hidup kita?

Karena kalau tanpa makna baru; apapun yang kita kerjakan; ibadah, doa, membaca Alkitab, menyanyi, bekerja, dll - hanya akan menjadi kegiatan mekanis dan otomatis, tanpa penghayatan yang benar dengan apa yang kita lakukan. Hayatilah percakapanmu dengan Tuhan dalam ibadah, doa, pembacaan Alkitab. Nikmatilah hidup, pekerjaan, makan yang kita lakukan dengan segenap hati sehingg kita mengerti arti bersyukur atas segala berkat Tuhan. Jangan gagal fokus atas apa yang kita lakukan, supaya: Markus 2:21-22 (TB)  Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya.

Demikian juga tidak seorang pun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula."