Yehezkiel 18: 1-4, 25-32; Mazmur 25: 1-9; Filipi 2: 1-13; Matius 21: 23-32
Selamat hari Minggu.
Keselamatan adalah dambaan semua orang, dan Tuhan menghendaki itulah yang dialami oleh umat. Lalu, bagaimana jika umat Tuhan berbalik untuk menjauhi Tuhan? Penulis kitab Yehezkiel berkata: Yehezkiel 18:31 (TB) Buangkanlah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku dan perbaharuilah hatimu dan rohmu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?
Tuhan tidak hanya berharap manusia diselamatkan. Dia menuntukn manusia kepada kebenaran. Mazmur 25:8 (TB) TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Itulah kasih Tuhan kepada kita, dan ketika kita tahu jalan itu, maka kita diajak untuk mengikut Dia dengan segenap hati. Dalam perumpamaan tentang dua anak, Tuhan Yesus mengingatkan bahwa percaya bukan sekedar mengetahui namun melakukan: Matius 21:31-32 (TB) Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya."Paulus mengingatkan supaya kita taat kepada Tuhan. Filipi 2:12-13 (TB) Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
Jadi, lakukanlah semuanya yang Tuhan nyatakan. Itu adalah makna hidup beriman.
Doa:
Gereja-gereja mempersiapkan pembinaan jemaat dengan baik dalam masa “New Normal”.