oleh: Pdt. Agus Wijaya (Pendeta GKI Basis Pelayanan GKI Serpong)

Mazmur 29; Pengkhotbah 3:1-15; 1 Korintus 2:11-16

Selamat hari Sabtu.

Banyak yang berpendapat kitab Pengkotbah adalah kitab yang pesimis. Padahal tidaklah demikian. Kitab Pengkotbah mengingatkan: segala yang terjadi di dunia memang haruslah terjadi sesuai waktunya. Maka sia-sialah orang yang hidupnya berfokus kepada apa yang ada di dunia ini; sibuk dengan segala sesuatu di dunia. Pengkhotbah 3:11 (TB)  Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. Yang perlu dilakukan oleh manusia: mengarahkan hidup mereka kepada Tuhan. Tuhan sebagai tujuan hidup, dan bukan diri sendiri atau kehidupan duniawi. Karena Tuhanlah yang mengatur segalanya, dan Tuhanlah yang dasyat mengatasi segala sesuatu (Mzm. 29:3-9). Pengkotbah mengajak kita untuk hidup sebagai orang yang berhikmat; mempunyai arah hidup kepada Tuhan, dan tidak mempunyai hidup yang sia-sia. 

Oleh karena itu Paulus berkata kepada jemaat supaya mereka tidak mempunyai hidup yang duniawi; 1 Korintus 2:12-13, 16 (TB)  Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita. Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh. Sebab: "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?" Tetapi kami memiliki pikiran Kristus. 

Pikiran Tuhan yang melingkupi kita dan menuntun kita hidup yang benar.

Doa :
Keluarga yang mengasihi dan bersedia mengampuni.