GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

Diam dalam Percaya kepada Tuhan

Terpublikasi Tue, 02 Apr 2024   

oleh:

Ayub 14:1-14; Mazmur 31:1-5, 16-17; 1 Petrus 4:1-8; Matius 27:57-66

Selamat hari Sabtu Sunyi.

Kematian manusia itu bagi banyak pandangan adalah akhir dari segalanya. Membandingkan dengan pohon, Ayub menunjukkan pohon yang ditebang masih bisa hidup (Ayub 14:7-9) namun tidak demikian dengan manusia (Ayub 14:10-12). Karena itu Ayub ingin disembunyikan oleh Tuhan di dunia orang mati sampai ajalnya supaya tidak harus menanggung derita karena murka Tuhan (Ayub 14:13-14). Kematian Tuhan Yesus tentulah mendukakan para murid, termasuk murid yang tidak selalu mengikut Yesus, Yusuf Arimatea. Ia meminta mayat Tuhan Yesus untuk dikuburkan (Mat. 27:57-61). Bagi para murid itu adalah akhir, sama seperti pemahaman orang Yahudi pada umumnya; selesai. Matius 27:61 (TB)  Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ duduk di depan kubur itu. 

Namun berbeda dengan para murid, imam-imam kepala dan orang-orang Farisi ingat perkataan Tuhan Yesus tentang kebangitan-Nya. Karena itu mereka meminta  supaya kubur Yesus dijaga (Mat. 27:61-66). Di Sabtu Sunyi, di saat para murid berduka, dan orang yang memusuhi Yesus merancangkan pengertian mereka sendiri, Yesus terbaring di kubur. Diam, sunyi, sepi. Menyerahkan semua kepada kehendak Bapa (ingat perkataan di Getsemani). Dalam diam seperti pemazmur teriakan pemazmur kepada Tuhan karena percaya kepada-Nya (Mzm. 31:1-3); Mazmur 31:4-5 (TB)  (31-4) Sebab Engkau bukit batuku dan pertahananku, dan oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku. (31-5) Engkau akan mengeluarkan aku dari jaring yang dipasang orang terhadap aku, sebab Engkaulah tempat perlindunganku. Ini semua karena kesediaan untuk hanya memohon pertolongan Tuhan. Mazmur 31:16-17 (TB)  (31-16) Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan orang-orang yang mengejar aku! (31-17) Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu! 

Dalam diam di tengah kesunyian, Yesus mengajar kita untuk mempercayakan semuanya kepada Bapa yang merancangkan kebaikan dalam hidup.
1 Petrus 4:7-8 (TB)  Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa. Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa. 

Mari kita pun bisa menahan diri dalam berbagai pergumulan untuk tidak bersandar kepada pengertian kita sendiri (Amsal 3:5). Percaya Tuhan punya jalan, cara yang jauh lebih baik dari rancangan kita.

Doa:
Keluarga yang terbuka dan percaya kepada Tuhan.