GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

Dalam Tuhan Tak Ada yang Sia-sia

Terpublikasi Wed, 31 Jul 2019   

oleh:

Pengkotbah 6 : 1-6; Kisah Para Rasul 7 : 1-8

Selamat hari Jumat.

Hidup ini adalah sia-sia. Itulah pengalaman penulis pengkotbah. Mengapa sia-sia? Sekalipun ia mempunyai banyak hal, toh ia tak menikmati dengan sepenuhnya. Karena itu atas orang-orang yang hidup demikian, Pengkotbah berkata: Pengkhotbah 6:6 (TB)  Biarpun ia hidup dua kali seribu tahun, kalau ia tidak menikmati kesenangan: bukankah segala sesuatu menuju satu tempat? 

Jika kesenangan tak dimiliki sekalipun ia memiliki apapun di dunia, bukankah hidup ini menjadi sia-sia?
Itulah hidup di bawah langit, ketika hidup hanya diarahkan untuk kesenangan diri sendiri. Jika panggilan kepada Abram di tanah Mesopotamia dianggap sebagai suatu panggilan untuk segera mendapatkan tanah perjanjian, maka Abram menjadi kecewa. Ia harus melalui masa yang berliku untuk mendapatkan tanah perjanjian itu. Kisah Para Rasul 7:6-7 (TB)  Beginilah firman Allah, yaitu bahwa keturunannya akan menjadi pendatang di negeri asing dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya empat ratus tahun lamanya. Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka itu akan Kuhukum, firman Allah, dan sesudah itu mereka akan keluar dari situ dan beribadah kepada-Ku di tempat ini. Bahkan, baru keturunannyalah yang mendapatkan perjanjian itu; Kisah Para Rasul 7:8 (TB)  Lalu Allah memberikan kepadanya perjanjian sunat; dan demikianlah Abraham memperanakkan Ishak, lalu menyunatkannya pada hari yang kedelapan; dan Ishak memperanakkan Yakub, dan Yakub memperanakkan kedua belas bapa leluhur kita.  

Di dalam Tuhan tidaklah ada yang sia-sia. Apa yang kelihatannya sia-sia, ternyata tidak. Tuhan menjadikan semuanya baik pada waktunya, waktu Tuhan.

Doa:
Percaya bahwa di dalam Tuhan pasti ada damai sejahtera.