Yesaya 5: 1-7; Mazmur 80: 8-16; Filipi 3: 4b-14; Matius 21: 33-46
Selamat hari Minggu.
Kebun anggur adalah gambaran tentang Israel dan Yehuda yang merupakan milik kepunyaan Tuhan namun sayangnya kebun anggur itu tak menghasilkan yang diharapkan sekalipun sudah dilakukan hal yang benar (Yes. 5 : 1-2, 7). Dan teriak penyesalan datang dari kebin anggur itu dalam teriakan pemazmur (Maz. 80 : 8-16); suatu tindakan pertobatan. Dalam perumpamaan Tuhan Yesus tentang penggarap-penggarap kebun anggur, Dia menjelaskan perbuatan orang Farisi dan ahli Taurat yang justru tak bertanggungjawab dengan kebun milik Tuhan (Mat. 21 : 43-44), dan mereka berusaha menangkap Tuhan Yesua (Mat. 21 : 45-46). Paulus menguraikan siapakah dirinya sebelum mengenal dan dikenal Tuhan (Fil. 3 : 4b-6) namun setelah mengenal Kristus, maka hidupnya menjadi baru, dan ia berkata: Filipi 3:10-11 (TB) Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. Itulah yang membuat Paulus dengan gigih mengabarkan Injil (Fil. 3 : 12-14).
Tidakkah (keluarga) kita ingin seperti Paulus: mengenal Tuhan lebih dalam dan dekat, dan mengikut Dia dalam sepanjang hidup kita?
Doa :
Anggota keluarga bisa menerapkan kasih dan pengampunan.