Mazmur 134; Amsal 8: 32-9: 6; 1 Petrus 2: 1-3
Selamat hari Selasa.
Di tengah pendemi covid-19 ini masih saja ada orang yang merasa hebat; kebal dengan virus ini. Benarkah ada yang kebal? Jawabnya "TIDAK". Setiap kita bisa terpapar dan terkena; sesehat apapun kita, dan akibatnya tentu bisa fatal. Penulis kitab Amsal mengingatkan supaya kita memperhatikan didikan. Amsal 8:32-33 (TB) Oleh sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, karena berbahagialah mereka yang memelihara jalan-jalanku. Dengarkanlah didikan, maka kamu menjadi bijak; janganlah mengabaikannya. Di masa pendemi covid-19 ini pun kita diajak untuk berpikir, berkata dan bertindak bijak sehingga terpelihara hidup kita. Undangan untuk mendapat hikmat Tuhan selalu diberikan kepada kita, adakah kita menanggapi dengan baik, atau mengabaikannya saja? Penulis kitab Satu Petrus menulis: 1 Petrus 2:2-3 (TB) Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.
Jadi, apakah kita menjadi orang yang bijak, atau pencemooh (band. Ams. 9 : 8-9)? Padahal undangan hikmat dan membuang kebodohan selalu diberikan kepada kita.
Bijaklah, juga di tengah pendemi covid-19 ini.
Doa:
Masyarakat yang kembali bangkit untuk melangkah maju setelah menghadapi masa yang berat.