GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

BERTOBATLAH SELAGI ADA KESEMPATAN

Terpublikasi Mon, 25 Mar 2019   

oleh:

Yesaya 55 : 1-9; Mazmur 63 : 2-9; 1 Korintus 10 : 1-13; Lukas 13 : 1-9

Selamat Pra Paskah ke-3

Dosa dan celaka atau malapetaka seringkali dianggap sebagai hubungan sebab akibat. Dengan cepat orang menyebut celaka atau malapetaka terjadi karena dosa yang dilakukan oleh orang-orang atau bangsa itu. Benarkah? Orang-orang yang datang kepada Tuhan Yesus menyatakan itu; orang yang dibunuh Pilatus di Galilea. Mereka menganggap bahwa orang yang dibunuh itu karena dosa mereka lebih besar. Apakah serta merta demikian? Setiap manusia berdosa, oleh karena itu tidak waktunya kita mengurusi orang lain. Yang penting: apakah kita menanggapi panggilan Tuhan kepada kita? Lukas 13:2-5 (TB)  Yesus menjawab mereka: "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu?

Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian. Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem?
Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian."Oleh karena itu, undangan Tuhan Yesus kepada semua orang jelas: Yesaya 55:6-7 (TB)  Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!
Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya. Setiap orang dipanggil untuk datang kepada Tuhan, percaya dan mempercayakan hidup mereka kepada Tuhan dan mengikuti Tuhan dengan segenap hati kita.

Paulus mengingatkan kepada setiap orang percaya: 1 Korintus 10:1-6 (TB)  Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut. Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut. Mereka semua makan makanan rohani yang sama dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus. Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun. Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat, Mengikut Tuhan bukan hanya secara fisik, atau apa yang kelihatan saja. Mengikut Tuhan Yesus berarti kita bersedia dalam hidup kita menyerahkan hidup kita seluruhnya dan seutuhnya kepada Tuhan. Israel menjadi contoh/ cermin buat kita bahwa mengikut Tuhan bukan hanya di awal kita menyatakan kesediaan mengikut Tuhan namun bagaimana sepanjang jalan, kita tetap taat dan setia.

Dalam kesetiaan itu, hasilkanlah buah-buah pertobatan dan mengikut Dia. Perumpamaan tentang pohon ara yang sudah cukup umur untuk berbuah namun belum juga berbuah, dan tuan  pemilik kebun anggur itu meminta ditebang, namun penjaga kebun itu berkata: Lukas 13:8-9 (TB)  Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"

Sudahkah kita menghasilkan buah-buah pertobatan dan buah-buah mengikut Tuhan? Kalau belum, masih ada kesempatan untuk menghasilkan buah itu selama kita hidup. Hasilkanlah itu.

Doa:
Supaya mampu menghasilkan buah pertobatan dan mengikut Tuhan selama Tuhan memberi kesempatan.