Mazmur 78:17-20, 52-55; Keluaran 33:7-23; Kisah Para Rasul 7:30-34
Selamat hari Senin.
Tuhan begitu memperhatikan kehidupan umat-Nya. Dia memelihara mereka. Bahkan Tuhanlah yang memulai rancangan keselamatan bagi Israel yang ditindas di Mesir. Di gunung Horeb Tuhan memanggil Musa. Kisah Para Rasul 7:32-34 (TB) Akulah Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Maka gemetarlah Musa, dan ia tidak berani lagi melihatnya. Lalu firman Allah kepadanya: Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus. Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir dan Aku telah mendengar keluh kesah mereka, dan Aku telah turun untuk melepaskan mereka; karena itu marilah, engkau akan Kuutus ke tanah Mesir. Perbuatan Tuhan kepada umat-Nya sungguh amat baik. Bahkan Tuhan sendirilah yang menuntun mereka. Mazmur 78:52-55 (TB) disuruh-Nya umat-Nya berangkat seperti domba-domba, dipimpin-Nya mereka seperti kawanan hewan di padang gurun; dituntun-Nya mereka dengan tenteram, sehingga tidak gemetar, sedang musuh mereka dilingkupi laut; dibawa-Nya mereka ke tanah-Nya yang kudus, yakni pegunungan ini, yang diperoleh tangan kanan-Nya; dihalau-Nya bangsa-bangsa dari depan mereka, dibagi-bagikan-Nya kepada mereka tanah pusaka dengan tali pengukur, dan disuruh-Nya suku-suku Israel mendiami kemah-kemah mereka itu. Dan Tuhan menegaskan kepemimpinan-Nya kepada umat (Kel. 33:12-14), dan ketika Musa meminta bukti baik untuk dirinya namun terutama untuk umat, Tuhan mengingatkan: umat tak akan tahan melihat-Nya (Kel. 33:18-20). Namun mereka justru bersungut-sungut kepada Tuhan. Mazmur 78:19-20 (TB) Mereka berkata terhadap Allah: "Sanggupkah Allah menyajikan hidangan di padang gurun?
Memang, Ia memukul gunung batu, sehingga terpancar air dan membanjir sungai-sungai; tetapi sanggupkah Ia memberikan roti juga, atau menyediakan daging bagi umat-Nya?"
Ketidakpercayaan umat kepada Tuhan dan kuasa-Nya bukanlah sikap yang benar sebagai umat yang sudah diselamatkan dari perbudakan, dan dituntun menuju tanah perjanjian.
Bagaimana dengan kita, umat di masa kini? Apa balasan kita kepada berkat Tuhan?
Tuhan tak pernah bertanya. Tuhan tak pernah menuntut balasan. Namun, apakah kita tidak berterima kasih? Apakah kita tidak bersyukur?
Doa :
Vaksinasi untuk usia 6 – 17 tahun di luar Jawa.