Kejadian 22:1-14; Mazmur 89:1-5, 16-19; Roma 6:12-23; Matius 10:40-42
Selamat Biasa Keempat.
Ketaatan kepada Tuhan tidaklah selalu mudah. Itulah yang dialami oleh Musa ketika Tuhan memintanya mempersembahkan anaknya, Ishak. Anak yang dinanti, dijanji, dan sekarang diminta oleh Tuhan. Sebagai seorang ayah tentu tidak mudah untuk Abraham. Begitu juga ketika Ishak bertanya tentang anak domba, dan Abraham berkata "Tuhan menyediakan" (Kej. 22:1-8). Ketaatan dan kesetiaan oleh karena Tuhan sendiri yang mengasihi dan berlaku setia kepada umat-Nya karena itu mereka bersorak-sorai (Mzm. 89:1-5, 16-19). Perbuatan Tuhan itu dinyatakan dalam karya kasih-Nya sehingga kita dipindahkan dari hamba dosa menjadi hamba kebenaran. Roma 6:22-23 (TB) Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal. Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Di dalam Tuhan kita mendapatkan anugerah yang begitu besar.
Oleh karena itu, apa yang kita lakukan dalam hidup? Tuhan Yesus berfirman: Matius 10:41-42 (TB) Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar. Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."
Kita diajak untuk menerapkan syukur itu dalam hidup setiap hari. Bersediakah kita?
Doa :
Jemaat dan anggota jemaat yang tetap mendukung kenormalan baru.