Mazmur 144; Yehezkiel 19: 10-14; 1 Petrus 2: 4-10
Selamat hari Senin.
Perjalanan hidup manusia tidaklah konstan. Ada suka dan duka. Bukankah itu yang kita alami sepanjang hidup kita?
Begitupun kisah bangsa Israel. Ada waktu di mana kekelaman menghampiri mereka; Yehezkiel 19:14 (TB) Maka keluarlah api dari cabangnya yang memakan habis ranting dan buahnya, sehingga tiada lagi padanya cabang yang kuat dan tiada tongkat kerajaan." Ini adalah ratapan dan sudah menjadi ratapan. Ada waktunya jaya. Ada waktunya kalah. Karena itu mereka meratap. Jika demikian, apa yang mesti mereka lakukan?
Pemazmur mengajak kita untuk ingat: berbahagia orang yang Allah-nya ialah TUHAN (Maz. 144 : 15). Karena dalam Dia selalu ada pengharapan. Inilah yang ditegaskan bagi kita, manusia oleh Petrus. Ia mengintatkan: datanglah kepada batu penjuru (1 Petrus 2 : 4), karena Dialah kita diberikan kehidupan baru; 1 Petrus 2:10 (TB) kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.
Ajakan buat kita dalam hidup keluarga kita: Bersyukurlah karena kita mempunyai Allah, yaitu TUHAN.
Doa :
Tuhan memberikan kesehatan yang baik untuk petugas medis dan paramedis beserta keluarga mereka.