Kejadian 28 : 10 - 22 ; Ibrani 11 : 13 - 22
Sudah jamak dalam hidup kita, orang meminta bukti. Termasuk bukti bahwa yang kita imani benar. Orang menganggap bukti dulu, baru kami percaya. Iman ini semacam iman Tomas (bandingkan Yohanes 20 : 25). Bukti bahwa Tuhan itu ada, bukti bahwa Tuhan menyelesaikan masalahku dan lain sebagainya. Jika kita menyimak dari tokoh-tokoh Alkitab, apakah Abram sudah pernah melihat tanah perjanjian ketika Tuhan menyatakan bahwa Abram akan menjadi bangsa yang besar(Kejadian 12 : 2) ? Apakah ia sudah punya anak ketika Tuhan mengatakan keturunannya akan seperti bintang di langit dan pasir di laut? Apakah Yakub, Yusuf, Daud, dan tokoh lain sudah melihat bukti dari janji Allah?
Itulah iman. Tetap percaya. Tetap teguh sampai semua digenapi (bandingkan Ibrani 11 : 1). Yakub menerima janji Tuhan; Kejadian 28 : 13 - 15 (TB) Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: "Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu. Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.
Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke mana pun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu."Dan ia sedang lari dari kejaran Esau, kakaknya. Dan dalam percayanya, Yakub berkata; Kejadian 28 : 17 - 19 (TB) Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga."Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menuang minyak ke atasnya. Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus. Iman, itulah yang menuntut setiap orang untuk terus bersandar kepada janji Tuhan kepada kita, umat-Nya. Dan lewat teladan mereka kita bisa belajar untuk berpengharapan; Ibrani 11 : 16 (TB) Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.
Mari kita terus menjaga kerinduan kita ini dalam sepanjang hidup kita.