Mazmur 137; Ratapan 2:13-22; 1 Yohanes 5:1-5, 13-21
Selamat hari Selasa.
Hidup beriman tidaklah berarti tanpa derita. Orang percaya tidak terluput dari sakit, penderitaan dan miskin. Namun, bagaimana menjalaninya? Hidup orang beriman mestilah dituntun oleh imannya. 1 Yohanes 5:1-2 (TB) Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga dia yang lahir dari pada-Nya. Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. Dalam semua peristiwa hidupnya, Tuhan adalah penolong dalam hidup dan yang menjadi sumber kehidupan dan kekuatan (band. 1 Yoh. 5:13-21).
Oleh karena itu dalam penderitaan penulis kitab Ratapan meneguhkan umat supaya mereka datang hanya kepada Tuhan. Ratapan 2:18-19 (TB) Berteriaklah kepada Tuhan dengan nyaring, hai, puteri Sion, cucurkanlah air mata bagaikan sungai siang dan malam; janganlah kauberikan dirimu istirahat, janganlah matamu tenang!
Bangunlah, mengeranglah pada malam hari, pada permulaan giliran jaga malam; curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan, angkatlah tanganmu kepada-Nya demi hidup anak-anakmu, yang jatuh pingsan karena lapar di ujung-ujung jalan!
Ya. Datanglah kepada Tuhan karena Dialah satu-satunya pengharapan kita.
Doa :
Masyarakat yang patuh melakukan protokol kesehatan di tempat kerja atau sekolah.