Yeremia 8:18-9:1; Mazmur 79:1-9; 1 Timotius 2:1-7; Lukas 16:1-13
Selamat hari Minggu Kelimabelas setelah Pentakosta.
Mengeluh dan mengeluh, itulah yang dilakukan oleh Yehuda dan Israel. Karena itu Yeremia berkata: Yeremia 8:18-19 (TB) Tidak tersembuhkan kedukaan yang menimpa diriku, hatiku sakit pedih. Dengar! seruan puteri bangsaku minta tolong dari negeri yang jauh: "Tidak adakah TUHAN di Sion? Tidak adakah Rajanya di dalamnya?
"Mengapakah mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan patung-patung mereka, dengan dewa-dewa asing yang sia-sia?
Mereka melakukan dosa namun mereka justru mengeluh tentang tiada pertolongan Tuhan. Oleh karena dasyat ketika bangsa lain telah menyerbu, mereka berseru kepada Tuhan dan memohon pertolongan Tuhan (Mzm.79:1-9). Menaruh pengharapan kepada Tuhan itulah yang mesti dilakukan oleh kita sebagai umat. Itulah arah hidup kita, dan ketika arah itu salah, kita harus dengan segera mengarahkan hidup kita kepada Tuhan. Kisah bendahara yang mengubah strategi ketika ia tidak setia kepada tuannya dengan memboroskan uang tuannya, berubah ketika ia tahu salah arah
(Luk. 16:1-13). Undangan untuk berubah arah diberikan kepada semua orang. Paulus mengingatkan Timotius tentang hal ini, yaitu supaya dalam doa jemaat dinaikkan doa bagi semua orang. 1 Timotius 2:3-6 (TB) Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.
Perubahan arah kepada Tuhan, dan bukan kepada mamon, itulah yang Tuhan mau kita lakukan.
Doa :
Jemaat dan anggota jemaat yang siap memasuki kenormalan baru dalam ibadah.