Sabtu, 17 Agustus 2019 lalu, Majelis Jemaat Bidang Kesaksian dan Pelayanan bersama Komisi Tanggap Bencana dan Lingkungan GKI Pamulang, serta tim relawan Pokja Bencana Klasis Jakarta II mengadakan Bakti Sosial Kemerdekaan Indonesia di Hunian Sementara (Huntara) Desa Sumberjaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Lokasi ini merupakan salah satu area terdampak paling parah dari bencana alam Tsunami Selat Sunda pada 22 Desember 2018 tahun lalu, yang membuat daerah ini sempat terisolasi selama hampir 4 hari. Menurut Mabid Kespel GKI Pamulang, Kartini Lumban Gaol, “Kegiatan ini dalam rangka bulan Kesaksian & Pelayanan 2019 serta HUT RI yang ke-74 dan pendanaannya berasal dari Celengan Aksi Paska lalu”.
Perjalanan memakan waktu kurang lebih 8 jam dari Pamulang, Tangerang Selatan menuju lokasi dengan menggunakan truk marinir yang juga membawa sembako, perlengkapan kegiatan, hadiah lomba, tas ransel, alat tulis, makanan kecil dan minuman, yang rencananya akan dibagikan kepada warga. Ada sekitar 220 Kepala Keluarga, yang bertempat tinggal di Huntara Desa Sumberjaya dan 100% adalah muslim yang taat. Huntara sendiri, pembangunannya didanai oleh Corporate Sosial Responsibility (CSR) dari Bank Negara Indonesia (BNI) dan Kementerian Badan Usaha Milik Nasional (BUMN).
Bakti Sosial diawali dengan Upacara di halaman depan Huntara bersama warga yang terdiri dari anak, remaja dan orang dewasa. Kemudian menyanyikan Lagu Indonesia Raya, sambutan dari Kordinator Huntara, Jamaludin, yang begitu antusias menerima kedatangan rombongan GKI Pamulang, sambutan dari Pdt. Iswari Setyanti, yang menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan tim GKI Pamulang, dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu 17 Agustus dan Halo Halo Bandung. Acara berjalan dengan baik. Peserta cukup responsif sehingga suasana menjadi hidup dan menarik.
Kegiatan dibagi menjadi tiga bagian, acara pembuka berupa Upacara dan Perkenalan. Dilanjutkan dengan Kegiatan Psikososial dipimpin oleh Lina Nababan dan tim dalam bentuk permainan, gerak lagu serta lomba-lomba. Untuk Kelompok Anak diadakan lomba makan kerupuk dan tarik tambang. Kelompok Ibu berupa lomba tarik tambang dan lari memakai sarung, serta lomba sepak bola memakai daster untuk Kelompok Bapak. Peserta cukup antusias dan bersemangat. Bahkan sekelompok ibu yang terjatuh saat mengikuti tarik tambang, alih-alih merintih kesakitan malah tertawa terbahak-bahak. Sedangkan kelompok bapak yang awalnya kurang berminat mengikuti lomba, malah meminta perpanjangan waktu dan adu pinalti karena permainan sepakbola yang diikutinya semakin seru dan menarik. Seorang warga bernama Erna mengatakan, “Kalau GKI Pamulang tidak datang, tidak ada lomba-lomba di tempat kami”.
Pada acara penutup, sembako berupa beras dan minyak goreng dibagikan kepada 220 KK disaksikan oleh Lurah Desa Sumberjaya, Siti Wahyuni. Dilanjutkan dengan pembagian hadiah kepada juara-juara lomba, tas ransel kepada anak-anak, kemudian ditutup dengan makan malam bersama sesepuh, tokoh agama setempat dan warga. Menurut Kordinator Lapangan, Hendrik Monareh “Masih ada perbaikan 2 unit MCK dan 3 unit septic tank, pembuatan 4 unit tempat sampah dan 1 unit tempat cuci serta perbaikan tempat wudhu dan tangga musholla yang masih dalam proses penyelesaian”.
Menjelang malam saat hendak meninggalkan Huntara, sekelompok warga mendatangi kami dan mengucapkan banyak terima kasih untuk kedatangan tim GKI Pamulang. Meski tubuh terasa sangat lelah, sepanjang perjalanan pulang menuju Jakarta, tak henti-hentinya kami bersyukur menjadi bagian dalam perjalanan ini. Semoga Baksos Kemerdekaan Indonesia ini, membawa sukacita serta berkat kepada warga Huntara Desa Sumberjaya, agar tetap semangat mengisi kemerdekaan dan melanjutkan hidup paska bencana, amin.