GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

Yakin dan Teguh kepada Roti Kehidupan

Terpublikasi Wed, 14 Aug 2024   

oleh:

Mazmur 57; 2 Samuel 19:1-18; Yohanes 6:35-40

Selamat hari Rabu.

Sikap seorang raja adalah panutan bagi orang Israel sebab itu ketika raja justru meratapo kepergian Absalom, anak yang memburunya, rakyat menjadi bingung. Mereka memerlukan sikap yang tegas dari Daud atas apa yang terjadi. Untuk itu Daud mulai mengatur; 2 Samuel 19:11-14 (TB)  Raja Daud telah menyuruh orang kepada Zadok dan Abyatar, imam-imam itu, dengan pesan: "Berbicaralah kepada para tua-tua Yehuda, demikian: Mengapa kamu menjadi yang terakhir untuk membawa raja kembali ke istananya?" Sebab perkataan seluruh Israel telah sampai kepada raja. "Kamulah saudara-saudaraku, kamulah darah dagingku; mengapa kamu menjadi yang terakhir untuk membawa raja kembali?
Dan kepada Amasa haruslah kamu katakan: Bukankah engkau darah dagingku? Beginilah kiranya Allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika engkau tidak tetap menjadi panglimaku menggantikan Yoab."

Demikianlah dibelokkannya hati semua orang Yehuda secara serentak, sehingga mereka menyuruh menyampaikan kepada raja pesan ini: "Kembalilah, tuanku dan semua anak buahmu."Dengan kembali tegasnya raja, rakyat berani bersikap untuk menyambutnya. Penegasan Tuhan Yesus tentang roti hidup (Yoh. 6:35) tidak selalu membuat orang percaya kepada-Nya. Namun kepada setiap orang yang percaya ditegaskan; Yohanes 6:37-40 (TB)  Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.
Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."

Itulah alasan mengapa mengikut Dia dalam hidup kita. Pemazmur menyatakan bagaimana ia mau selalu memuji karena kasih Tuhan. Mazmur 57:7-10 (TB)  (57-8) Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. (57-9) Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar! (57-10) Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan, aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa; (57-11) sebab kasih setia-Mu besar sampai ke langit, dan kebenaran-Mu sampai ke awan-awan. 

Muliakanlah Tuhan dalam hidupmu.

Doa:
Anggota jemaat bersyukur bisa melayani.