Yes. 33 : 10-16; Yoh. 15 : 16-25
Kuasa dan kekuasaan seringkali membuat orang buta dan lupa diri. Ia menjadikan dirinya sebagai tuhan bagi semua orang. Mampukah orang yang demikian bertahan? Penulis kitab Yesaya mengingatkan: mereka lemah dan tak berdaya di hadapan Tuhan; Yesaya 33:11 (TB) Kamu mengandung rumput kering, dan melahirkan jerami; amarahmu seperti api yang memakan kamu sendiri. Itulah gambaran orang yang angkuh dan sombong di hadapan Tuhan. Jika Tuhan menyatakan kuasa-Nya, mereka -orang yang merasa kuat dengan kuasa dan kekuasaan- akan habis lenyap. Sebaliknya orang yang menaruh pengharapannya kepada Tuhan dan yang merendahkan diri, mereka akan dijamin hidupnya; Yesaya 33:15-16 (TB) Orang yang hidup dalam kebenaran, yang berbicara dengan jujur, yang menolak untung hasil pemerasan, yang mengebaskan tangannya, supaya jangan menerima suap, yang menutup telinganya, supaya jangan mendengarkan rencana penumpahan darah, yang menutup matanya, supaya jangan melihat kejahatan, dialah seperti orang yang tinggal aman di tempat-tempat tinggi, bentengnya ialah kubu di atas bukit batu; rotinya disediakan air minumnya terjamin. Manakah hidup kita? Menjadi orang beriman tidaklah mudah. Sekalipun demikian Tuhan Yesus menegaskan; Yohanes 15:16 (TB) Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
Tuhan memilih kita sebagai umat-Nya untuk menghasilkan buah yang tetap dengan janji bahwa hidup kita dijamin di dalam nama-Nya.
Dalam perjuangan di dunia karena dunia membenci Kristus (dan karena itu Dia mati disalib), dan membenci orang yang percaya kepada-Nya, kita semua diingatkan : Yohanes 15:20 (TB) Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu.
Jadi, jangan takut bersaksi. Tetaplah berjuang tentang Kristus yang kita percaya bahwa ada kasih yang tak berkesudahan dalam hidup kita sekalipun dunia membenci kita.