Mazmur 4; Daniel 10:2-19; 1 Yohanes 2:26-28
Selamat hari Jumat.
Tuhan adalah pertolongan dan kekuatan bagi umat-Nya. Dia selalu ada bersama dengan mereka dalam suka dan duka. Begitu pula dengan Daniel, yang mohon supaya diberikan pengertian tentang apa yang akan dialami oleh bangsanya, Israel. Oleh sebuah penglihatan Daniel mendapati pernyataan Tuhan bahwa umat tetap disertai oleh Tuhan, dan Daniel diminta untuk tetap beriman dalam derita ketika mereka di bawah pemerintahan Persia (dari awalnya Babel). Tuhan pun memberi kekuatan supaya Daniel mewartakan kepada umat. Daniel 10:16-19 (TB) Tetapi sesuatu yang menyerupai manusia menyentuh bibirku; lalu kubuka mulutku dan mulai berbicara, kataku kepada yang berdiri di depanku itu: "Tuanku, oleh sebab penglihatan itu aku ditimpa kesakitan, dan tidak ada lagi kekuatan padaku. Masakan aku, hamba tuanku ini dapat berbicara dengan tuanku! Bukankah tidak ada lagi kekuatan padaku dan tidak ada lagi nafas padaku? "Lalu dia yang rupanya seperti manusia itu menyentuh aku pula dan memberikan aku kekuatan, dan berkata: "Hai engkau yang dikasihi, janganlah takut, sejahteralah engkau, jadilah kuat, ya, jadilah kuat!" Sementara ia berbicara dengan aku, aku merasa kuat lagi dan berkata: "Berbicaralah kiranya tuanku, sebab engkau telah memberikan aku kekuatan."Sebagai orang percaya di zaman kita saat ini, semua orang beriman diajak untuk tetap menaruh pengharapan kepada Tuhan, dan tidak terbelokkan oleh ajaran-ajaran yang justru menyesatkan. 1 Yohanes 2:26-28 (TB) Semua itu kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu.
Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta — dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia. Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya.
Sebagai orang beriman tentulah kita tetap menaruh hati dan pikiran kita hanya kepada Tuhan.
Doa:
Semua orang menjaga suasana yang baik dan tenang.
