GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

Percaya dalam Segala Keadaan

Terpublikasi Thu, 22 Oct 2020   

oleh:

Mazmur 1; Ulangan 9: 25-10: 5; Titus 2: 7-8, 11-15

Selamat hari Jumat.

Bagaimana mestinya kita hidup di dunia ini? Saat suka? Saat duka? Adakah semua tergantung kepada suasana hati kita, ataukah semua tergantung kepada keadaan di luar kita; jika suasana hati mendukung atau keadaan hidup baik-baik saja maka kita akan bergembira? Dan begitu juga sebaliknya? Jika semua hal tidak mendukung, kita menjadi marah, kecewa dan menyangkal Tuhan dalam hidup kita?
Itulah yang diingatkan oleh Musa mengingat perjalanan umat Israel di padang gurun. Ulangan 9:25-26 (TB)  Maka aku sujud di hadapan TUHAN — empat puluh hari empat puluh malam lamanya aku sujud —, karena TUHAN telah berfirman akan memunahkan kamu, dan aku berdoa kepada TUHAN, kataku: Ya, Tuhan ALLAH, janganlah musnahkan umat milik-Mu sendiri, yang Kautebus dengan kebesaran-Mu, dan yang Kaubawa keluar dari Mesir dengan tangan yang kuat. Dan supaya umat menjaga setia mereka kepada Tuhan, maka kepada mereka diberikan sepuluh perintah dalam dua loh batu (Ul. 10 : 1-5).

Bagaimana dengan kita, orang beriman? Apakah yang membuat kita tetap percaya kepada Tuhan dan mempercayakan hidup kita kepada-Nya?
Paulus mengingatkan kepada Titus supaya ia menjadi teladan bagi jemaat. Titus 2:7-8 (TB)  dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita. Supaya dengan prilakunya, jemaat dan orang lain melihat bahwa kita -orang beriman tahu bahwa hidup orang beriman karena kasih karunia Tuhan kepada kita, dan kita sedang menanti penggenapan semuanya dengan kedatangan Tuhan (Tit. 2 : 11-15). 

Jadi, dalam keadaan apapun, tetaplah percaya dan mempercayakan hidup kita kepada Tuhan karena hidup kita tidak ditentukan oleh suasana hati atau keadaan hidup kita tapi dari iman yang kita hidupi, dan karena itu kita dituntun oleh Firman yang menguatkan kita (band. Maz. 1 : 1)

Doa :
keluarga dalam mengatur keuangan dan kebutuhan.