2 Tawarikh 35 : 20-27; Kisah Para Rasul 19 : 1-10
Selamat hari Jumat.
Karena nila setitik rusaklah susu sebelanga. Peribahasa ini menyatakan kepada kita: suatu kesalahan kecil saja bisa merusak apa yang baik, sebanyak apapun juga. Inilah yang terjadi kepada Yosia. Ia terbunuh oleh Nekho, raja Mesir. 2 Tawarikh 35:21-22 (TB) Ia mengirim utusan kepada Yosia, dengan pesan: "Apakah urusanmu dengan aku, raja Yehuda? Saat ini aku tidak datang melawan engkau, tetapi melawan keluarga raja yang sedang kuperangi. Allah memerintahkan aku supaya segera bertindak. Hentikanlah niatmu menentang Allah yang menyertai aku, supaya engkau jangan dimusnahkan-Nya!"Tetapi Yosia tidak berpaling dari padanya, melainkan menyamar untuk berperang melawan dia. Ia tidak mengindahkan kata-kata Nekho, yang merupakan pesan Allah, lalu berperang di lembah Megido.
Hanya karena ia tidak mengindahkan pesan Tuhan maka Yosia mati terbunuh. Apa yang Yosia perbuat atas Bait Allah dan kembalinya kesetiaan bangsa Yehuda kepada Tuhan dianggap baik, dicatat namun kecerobohan kecil menjadikan dia terbunuh. Atas apa yang terjadi kepada Yosia, Yeremia membuat suatu syair ratapan yang merupakan ratapan bagi seluruh bangsa. Di Efesus Paulus menjumpai kumpulan orang percaya. Mereka masih dibaptis dengan baptisan Yohanes (Kis. 19 : 3-4), dan oleh karena itu Paulus menumpangkan tangan kepada mereka. Hanya duabelas yang bersedia. Kisah Para Rasul 19:9-10 (TB) Tetapi ada beberapa orang yang tegar hatinya. Mereka tidak mau diyakinkan, malahan mengumpat Jalan Tuhan di depan orang banyak. Karena itu Paulus meninggalkan mereka dan memisahkan murid-muridnya dari mereka, dan setiap hari berbicara di ruang kuliah Tiranus. Hal ini dilakukannya dua tahun lamanya, sehingga semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani.
Sayang sekali tidak semua orang percaya di Efesus mau menerima pernyataan Roh kepada mereka bahkan mengumpat jalan Tuhan.
Tidakkah kita sadar bahwa pertobatan mestinya membawa orang percaya dan dikuatkan oleh iman kepada Tuhan. Milikilah.