GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

MENJAGA KEKUDUSAN ALLAH

Terpublikasi Thu, 01 Mar 2018   

oleh:

Kel. 19: 9b-15; Kis. 7: 30-40

Tuhan itu kudus, oleh karena itu ada banyak ritual untuk menunjukkan bagaimana kita mau menjaga kekudusan di hadapan Tuhan; membasuh diri, melakukan puasa atau berpantang, dan lain-lain. Itulah juga yang dilakukan oleh umat Israel di Sinai ketika Tuhan akan berbicara kepada mereka; Keluaran 19:10-11 (TB)  Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah kepada bangsa itu; suruhlah mereka menguduskan diri pada hari ini dan besok, dan mereka harus mencuci pakaiannya. Menjelang hari ketiga mereka harus bersiap, sebab pada hari ketiga TUHAN akan turun di depan mata seluruh bangsa itu di gunung Sinai. 

Tentu pengudusan itu bukan sekedar ritual. Semua itu adalah tanda untuk menjelaskan makna yang sebenarnya bahwa kita mestilah punya hati yang tulus iklas percaya hanya kepada Tuhan, dan itulah yang seringkali dilupakan oleh manusia, dan lebih berfokus kepada ritualnya semata.
Dalam kitab Kisah Para Rasul, ditegaskan kembali bagaimana Musa mendapatkan panggilan dan pengutusan; Kisah Para Rasul 7:31-34 (TB)  Musa heran tentang penglihatan itu, dan ketika ia pergi ke situ untuk melihatnya dari dekat, datanglah suara Tuhan kepadanya: Akulah Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Maka gemetarlah Musa, dan ia tidak berani lagi melihatnya. Lalu firman Allah kepadanya: Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus. Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir dan Aku telah mendengar keluh kesah mereka, dan Aku telah turun untuk melepaskan mereka; karena itu marilah, engkau akan Kuutus ke tanah Mesir. Bahwa Musa-lah yang ditentukan untuk membawa umat Israel keluar dari Mesir, dan Allah menjumpainya dengan dasyat.

Kekudusan Musa tidak hanya dinyatakan ketika ia di gunung Horeb. Dalam sepanjang perjalanan hidupnya, Musa menunjukkan bagaimana ia menghargai kekudusan Allah dengan hidup taat kepada-Nya, sekalipun kadang ia ditolak oleh umat yang ia pimpin mengikuti Tuhan, dan puncaknya di kaki Sinai dengan pembuatan patung anak lembu emas.
Jadi, jagalah kekudusan Tuhan selalu dalam hidupmu dalam setiap perkataan dan perbuatan.