GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

MENJADI MURID YANG MEWARTAKAN INJIL

Terpublikasi Fri, 24 May 2019   

oleh:

Kisah Para Rasul 16 : 9-15; Mazmur 67; Wahyu 21 : 10 - 22 : 5; Yohanes 14 : 23-29

Selamat hari Minggu Paskah ke-5

"Jemaatku". Kata itu seringkali muncul secara spontan dari mulut pendeta atau penatua. Padahal, benarkah seorang pendeta atau penatua memiliki jemaat? Bukankah kita percaya bahwa Roh Kudus yang mengumpulkan orang percaya dan bersekutu dalam sebuah gereja?
Tuhanlah yang berkarya di dunia ini, dan di dalam diri kita. Sebagaimana yang Paulus alami ketika ia mendapat penglihatan seorang Makedonia meminta tolong kepadanya. Dan karena ketaatan Paulus, maka Injil diberitakan di berbagai macam tempat. Tuhanlah yang berkarya, dan Dia memakai setiap orang percaya untuk mewartakan kabar kesukaan ke mana Tuhan mengutus kita dalam hidup ini. Bagaimana sikap kita? Dalam percakapan dengan murid-murid-Nya tentang : mengapa Dia menyatakan diri kepada murid, dan bukan kepada dunia (Yoh. 14 : 22), Tuhan Yesus menyatakan: Yohanes 14:23-26 (TB)  Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Mengikut Tuhan, memasrahkan segala jalan kita kepada Dia sambil terus mewartakan kabar kesukaan, itulah yang mestinya kita lakukan dalam hidup kita sebagai murid Tuhan di segala abad dan tempat supaya kita semua sampai ke Yerusalem baru, yang digambarkan dalam penglihatan Yohanes; Wahyu 21:9-11 (TB)  Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah. Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

Suatu hal yang indah, yang di damba oleh setiap orang beriman sampai di sana. Karena itu selama masih di dunia, setialah sebagai seorang murid yang terus setia dan taat kepada Tuhan untuk mewartakan Injil Tuhan di mana kita ditempatkan.

Doa:
Setia mewartakan Injil Tuhan di mana Tuhan menempatkan kita.