GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

MENGASIHI SEBAGAI GAYA HIDUP

Terpublikasi Thu, 03 May 2018   

oleh:

Kis. 10 : 44-48; Mzm 98; 1 Yoh. 5 : 1-6; Yoh. 15 : 9-17

Banyak orang ingin membatasi kuasa Tuhan hanya pada diri atau kelompoknya dengan mengatakan hal yang menunjukkan kelebihan, atau merekndahkan orang atau kelompok lain yang tidak sama dengan dirinya. Namun, bisakah kuasa Tuhan dibatasi? Ketika di rumah Kornelius, demi mereka -orang bukan Yahudi- mendengar pemberitaan Firman Tuhan, mereka menjadi percaya, dan berbahasa Roh dan memuliakan Tuhan (Kis. 10 : 44-46). Ini membuat orang dari golongan bersunat yang bersama Petrus tercengang dan setuju mereka dibaptiskan. Atas karya kasih Allah kepada kita, apa yang patut kita lakukan? Bersukacita -seperti pemazmur- tentu perlu kita lakukan namun tentu itu perlu tindakan nyata. Penulis kitab satu Yohanes menuliskan; 1 Yohanes 5:1-2 (TB)  Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga dia yang lahir dari pada-Nya. Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. Ya. Lakukanlah perintah Allah dengan penuh kasih dalam hidup kita. Itulah tanda bahwa kita adalah anak Allah. Mengapa? 

Yohanes 15:12-14 (TB)  Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. 

Sudahkah kita mengasihi? Sudahkah kasih menjadi gaya hidupmu?