Mazmur 37: 23-40; 1 Samuel 12: 1-25; Yohanes 13: 1-17
Selamat hari Rabu.
Samuel ketika berpamitan kepada umat menyatakan bagaimana karya kasih Tuhan kepada bangsa mereka sekalipun itu dibalas dengan pemberontakan. Samuel mengingatkan umat Israel bagaimana mestinya mereka bertindak: 1 Samuel 12:20-21 (TB) Dan berkatalah Samuel kepada bangsa itu: "Jangan takut; memang kamu telah melakukan segala kejahatan ini, tetapi janganlah berhenti mengikuti TUHAN, melainkan beribadahlah kepada TUHAN dengan segenap hatimu. Janganlah menyimpang untuk mengejar dewa kesia-siaan yang tidak berguna dan tidak dapat menolong karena semuanya itu adalah kesia-siaan belaka.
Tuhan memberikan pengampunan sekaligus mengharapkan umat yang taat dan setia kepada-Nya (band. Mzm. 37 : 23-40). Kedatangan Tuhan Yesus adalah untuk menyelamatkan dunia dengan mengorbankan diri-Nya, karena itu Tuhan Yesus menjadi contoh bagi bagi para murid supaya mereka saling mengasihi. Yohanes 13:13-15 (TB) Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.
Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. Hidup ini adalah melayani, sebagaimana diteladankan Tuhan Yesus. Adakah kita meneladan Dia? Dia yang mengasihi sampai mengorbankan nyawa-Nya.
Doa :
Pemerintah memberi edukasi dalam kenormalan baru.
