Amal. 2: 1-15; Matius. 19; 1-12
Selamat pagi.Belajar. Sampai kapan kita, manusia akan belajar. Ada yang maunya membatasi diri sampai usia sekian tahun. Tapi benarkah ia bisa menghentikan belajar dan proses belajarnya? Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang belajar. Kita selalu belajar. Tentu belajar di sini bukan dalam arti formal, tapi belajar setiap hari. Itulah yang dikatakan penulis kitab Amsal, juga belajar untuk hidup lebih berhikmat; Amsal 2:1-5 (TB) Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu, sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian, ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menujukan suaramu kepada kepandaian, jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah.Hidup seperti inilah yang patut kita jalani; hidup yang semakin bepengertian dan takut akan Tuhan. Demikian juga dalam hidup pernikahan. Pemahaman bahwa pernikahan adalah karya Allah dalam hidup manusia patut selalu diingat; Matius 19:4-6 (TB) Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."Namun di dunia modern sekarang ini, ada saja orang yang mencari alasan untuk bercerai, sekalipun mereka mengatakan: kami pisah baik-baik. Dengan tegas Tuhan Yesus menyatakan:Matius 19:8-9 (TB) Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."Artinya: kalau kamu sejak awal sudah punya maksud untuk menikah lagi(egois) ketika kamu menceraikan istrimu yang tidak bersalah, kamu sudah melakukan perzinahan. Mari kita semakin pintar dalam hidup kita supaya Firman Tuhan menerangi hati kita.