Kisah Para Rasul 9:1-6; Mazmur 30; Wahyu 5:11-14; Yohanes 21:1-19
Selamat hari Minggu Paskah Ketiga.
Bagaimana rasanya disapa oleh Tuhan? Tentu setiap pribadi berbeda. Jika kita merasakan sapaan Tuhan melalui doa, pujian, ibadah, dan mungkin peristiwa yang lain, tentu kita bersukacita. Bagaimana dengan Saulus yang hatinya berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan (Kis. 9 : 1-6)? Bagaimana dengan para murid yang masih tak tahu arah dengan kebangkitan Tuhan Yesus (Yoh. 21 : 1-14)? Bagaimana dengan Petrus yang pernah menyangkal Tuhan Yesus (Yoh. 21 : 15-19)?
Perasaannya tentu campur aduk. Namun Tuhan Yesus selalu membawa ketenangan. Dia menunjukkan apa yang mesti Saulus lakukan (Kis. 9 : 6). Kepada mara murid Dia memberi mereka makan (Yoh. 21: 12-13) dan kepada Petrus, Tuhan Yesus meneguhkan tugas pengutusan-Nya kepada Petrus. Dalam karya kasih-Nya, Tuhan Yesus patut dipuji dan dimuliakan karena sapaan-Nya menyelamatkan dunia, bahkan semua makhluk memuji Dia (Why. 5 : 11-14). Karena itu mari kita bersama pemazmur berkata: Mazmur 30:4-5 (TB) (30-5) Nyanyikanlah mazmur bagi TUHAN, hai orang-orang yang dikasihi-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus!
(30-6) Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
Mari kita memuji Dia karena sapaan yang memberi keselamatan dan berkat dalam hidup kita.
Doa :
Jemaat dan anggota jemaat yang tetap mendukung pemerintah melaksanakan protokol kesehatan.
