GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

Kasih Tak Mengenal Batas

Terpublikasi Wed, 21 May 2025   

oleh:

Mazmur 133; Imamat 19:9-18; Lukas 10:25-28

Selamat hari Rabu.

Keadilan ditunjukkan dengan membuat aturan yang berpihak kepada orang-orang yang lemah. Itulah prinsip yang menghapuskan kesenjangan sosial, supaya yang kaya makin menjadi kaya, dan yang miskin menjadi makin miskin. Itulah aturan panen yang sejak mula dibuat (Im. 19:9-14) dan itulah yang diingatkan supaya ada keadilan. Imamat 19:15-18 (TB)  Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah engkau membela orang kecil dengan tidak sewajarnya dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili orang sesamamu dengan kebenaran. Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah TUHAN. 

Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia. Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN. Prinsip memikirkan orang lain sebagai sesama saudara mengingatkan supaya manusia tidak egois dan egosentris namun peduli. Persaudaraan yang rukun menjadi topik utama dalam Mazmur 133. Suatu hal yang indah dan menyenangkan jikalau semua bisa saling menerima dan peduli. Lalu bagaimana orang beriman melakukannya? Hukum kasih dinyatakan. Lukas 10:27-28 (TB)  Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup." 

Belajar dari orang Samaria yang murah hati (Luk. 10:30-37), orang beriman diajak bermurah hati tanpa memandang muka. Bahkan untuk orang yang membenci, tetap mengasihi. Kasih sebagai saudara diperagakan dalam hidup setiap orang tanpa memandang batas-batas yang seringkali dibuat untuk mempersempit kasih itu.

Doa:
Para pelayan di gereja supaya mereka bisa membagi waktu untuk keluarga, pelayanan dan pekerjaan.