Kisah Para Rasul 2 : 14a , 36 – 41; Mazmur 116 : 1 – 4, 12 – 19; 1 Petrus 1 : 17 – 23; Lukas 24 : 13 - 35
Selamat Minggu Paskah ketiga.
Lupa adalah hal yang sering terjadi kepada kita, manusia. Begitu juga ketika kita menghadapi masalah. Kita juga masih saja lupa: kita punya Tuhan yang bangkit, Tuhan yang penuh kuasa. Itulah yang Tuhan Yesus terangkan kepada dua orang yang pulang ke Emaus; kembali ke kehidupan yang lama karena mereka lupa pernyataan Tuhan Yesus bahwa Tuhan Yesus akan menderita sengsara, mari DAN BANGKIT PADA HARI KETIGA. Sepanjang perjalanan itu, Tuhan Yesus (yang mereka tidak tahu) mengingatkan dan meneguhkan karya kasih-Nya(Luk. 24:25-27), dan baru kedua orang ini sadar ketika sampai di Emaus (Luk. 24:30-32). Petrus pun dalam kotbah di Bait Allah, mengingatkan kembali arti Kristus bagi manusia, dan ajakan untuk percaya kepada Tuhan dan bettobat. Kesadaran bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat yang menyelamatkan dunia, bukankah menjadikan kita bersedia untuk terus percaya kepada Tuhan dalam sepanjang hidup kita (band. Maz. 116:1-4,12-19)?
Di tengah pendemi covid-19 ini, tidakkah kita selalu ingat: Tuhan juga berkuasa dalam hidup kita, dan Dialah sumber pengharapan kita, dan tidakkah percaya itu juga menjadikan kita mempunyai solidaritas kepada orang lain? Penulis kitab Satu Petrus menyatakan: 1 Petrus 1:21-23 (TB) Oleh Dialah kamu percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan yang telah memuliakan-Nya, sehingga imanmu dan pengharapanmu tertuju kepada Allah. Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu. Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.
Sekalipun memang tidak selalu mudah di masa sekarang ini buat kita, mari kita tidak melupakan bahwa iman kita mengajarkan kepedulian kita kepada orang lain.
Doa:
Gereja-gereja dalam rangka menjaga persekutuan sekalipun tanpa pertemuan langsung.