Mazmur 20; 1 Samuel 10:1-8; Ibrani 11:4-7
Selamat hari Jumat.
Samuel mengurapi Saul sebagai raja, dan menunjukkan tanda-tanda yang terjadi sebagai pernyataan Tuhan (1 Sam. 10:1-8).
Tuhan menata langkah setiap umat-Nya. Sekalipun awalnya tua-tua meminta seorang raja memerintah, dan itu merupakan penolakan mereka atas kepemimpinan Tuhan namun Tuhan tetap memimpin umat-Nya dan memberikan penyertaan, seperti doa pemazmur: Mazmur 20:4 (TB) (20-5) Kiranya diberikan-Nya kepadamu apa yang kaukehendaki dan dijadikan-Nya berhasil apa yang kaurancangkan. Kasih setia Tuhan tiada putusnya bagi umat milik kepunyaan-Nya, dan orang yang diurapi. Inilah iman yang harus dipelihara; Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Penulis kitab Ibrani memberi contoh Habil dan Henokh (Ibrani 11:4-5), dan mengingatkan: Ibrani 11:6-7 (TB) Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Karena iman, maka Nuh dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan — dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya. Imanlah yang menuntun Samuel mengurapi Saul, dan membimbing Saul untuk beriman dengan memberikan tanda-tanda. Adakah kita juga memerlukan tanda-tanda supaya kita tetap beriman?
Sudah seharusnya bukan tanda yang kita butuhkan karena kita sudah beriman kepada Tuhan.
Kitalah yang patut memberikan bukti bahwa kita beriman kepada Tuhan.
Doa:
Masyarakat mempersiapkan diri untuk memilih dalam Pilkada.