GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

ADAKAH HATI,I SUNYI?

Terpublikasi Tue, 16 Apr 2019   

oleh:

Ayub 14 : 1-14; Mazmur 31 : 2-5, 16-17; 1 Petrus 4 : 1-8; Matius 27 : 57-66

Ini Sabtu Sepi.

Kematian adalah akhir dari segala sesuatu. Itulah pandangan yang menguasai kehidupan manusia. Demikian juga pandangan di masa lalu; Ayub 14:13-14 (TB)  Ah, kiranya Engkau menyembunyikan aku di dalam dunia orang mati, melindungi aku, sampai murka-Mu surut; dan menetapkan waktu bagiku, kemudian mengingat aku pula! Kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi? Maka aku akan menaruh harap selama hari-hari pergumulanku, sampai tiba giliranku; Oleh karena itu di sepanjang sejarah orang takut mati, dan dengan berbagai cara mereka menghindari mati. Namun, apakah ada yang bisa menghindarinya? Tidak ada. Pada waktunya setiap yang hidup pasti mati.
Oleh karena manusia terbatas, maka pemazmur mengajak untuk berserah kepada Tuhan, yang empunya hidup. Mazmur 31:15-16 (TB)  (31-16) Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan orang-orang yang mengejar aku!
(31-17) Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu! 

Kesetiaan Tuhan adalah pengharapan dalam kehidupan manusia. Perkabungan, itulah yang terjadi ketika para murid mengapani mayat Tuhan Yesus yang mati. Mereka tanpa harapan lagi karena guru yang selama ini mereka ikuti terbujur kaku. Di lain pihak, justru orang-orang yang memusuhi Tuhan Yesus bersemangat untuk menyegel kubur Tuhan Yesus; Matius 27:62-64 (TB)  Keesokan harinya, yaitu sesudah hari persiapan, datanglah imam-imam kepala dan orang-orang Farisi bersama-sama menghadap Pilatus, dan mereka berkata: "Tuan, kami ingat, bahwa si penyesat itu sewaktu hidup-Nya berkata: Sesudah tiga hari Aku akan bangkit. Karena itu perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari yang ketiga; jikalau tidak, murid-murid-Nya mungkin datang untuk mencuri Dia, lalu mengatakan kepada rakyat: Ia telah bangkit dari antara orang mati, sehingga penyesatan yang terakhir akan lebih buruk akibatnya dari pada yang pertama." 

Adakah semua berakhir di Sabtu Sunyi?
Apakah Sabtu Sunyi yang juga sedang atau pernah kita rasakan? Ketika kita merasa sendiri, ditinggalkan rekan seperjuangan? Di saat kita lelah dalam hidup ini karena berbagai masalah yang ada dalam hidup kita? Di saat kita merasa sakit oleh karena penyakit yang ada pada diri kita?
Sunyi, sepi sekalipun kita di suasana yang meriah?
Ingatlah: apakah Tuhan kita adalah Tuhan yang mati? Tuhan yang kalah?
Dalam duka dan sakitmu, adakah hatimu sunyi?

Doa:
Memohon supaya dalam derita, kesulitan dan tantangan hidup, diberikan iman yang kuat dan teguh.