Syukur Kepada Allah yang telah memberikan rahmat serta berkat-Nya, sehingga pada Selasa, 16 Maret 2021 pukul 17.00-18.00 WIB telah terlaksana Kebaktian Penahbisan Pendeta atas diri Pnt. Sih Ell Cahyadi Pamungkas yang dilayani oleh Pdt. Untari Setyowati (PTKS GKI - Wakil Sekretaris Umum), kebaktian penahbisan pendeta ini dilakukan dalam situasi pandemi. Oleh karena itu seluruh pelayan ibadah dan tamu undangan yang hadir menjalani Rapid Test Antigen. Selain itu, seluruh prosedur kesehatan yang mampu dilakukan juga diberlakukan, mulai dari pemeriksaan suhu, cuci tangan, menjaga jarak, penggunaan masker KN95, hingga tidak memperkenankan pelayan dan tamu undangan berlama-lama di dalam gedung gereja. 

Kebaktian penahbisan ini mengangkat tema "Amare et Servire (Mengasihi dan Melayani)". Di tengah dunia yang penuh dengan tantangan dan rintangan, gereja dipanggil untuk tetap melakukan tugasnya di tengah dunia, mengasihi dan melayani. Tema ini diambil dengan terlebih dahulu merefleksikan bagaimana Tuhan Yesus yang tetap melayani dan mengasihi umat meskipun di tengah ancaman dan rintangan. Pencobaan di padang gurun sebagai perikop yang diambil dari Injil Lukas 4:1-13 adalah sebuah gambaran bagaiman kehidupan umat manusia harus meneladani Kristus yang di tengah hambatan dan rintangan tetap fokus kepada kehendak Allah, karya Penyelamatan Dunia. Hal itulah yang disampaikan oleh pdt. Untari di dalam khotbahnya. Tetap mengasihi dan melayani dalam segala kondisi. Berbalut dengan dekorasi bernuansa jawa dan musik bernuansa jawa, ibadah Penahbisan ini ingin mengajak umat untuk mengasihi dan melayani seluruh dunia yang penuh dengan perbedaan dengan terlebih dahulu mengapresiasi hal-hal yang melekat pada diri kita.

Selamat untuk Majelis Jemaat GKI Karawaci, semoga dengan adanya pendeta, semangat pelayanannya dapat bertambah luas dan menjadi saluran berkat untuk Jemaat, lingkungan, dan masyarakat umum. Selamat juga untuk Pdt. Sih Ell Cahyadi Pamungkas, selamat melayani dan menebarkan kasih ajaran-ajaran Tuhan Yesus.

Tuhan memberkati.

Shallom,

Komisi Pembinaan Penatua - DPPG BPMSW GKI SW Jateng mengundang Saudara untuk mengikuti acara Pembinaan Pelayanan Kontemporer Tahun 2021 Via Zoom : “MENGGEMBALA DALAM DUNIA DIGITAL“ yang akan dilaksanakan secara berseri pada :

Hari/Tanggal  :

Kamis, 8 April 2021 (Pembicara Pdt. Paulus Lie - Pendeta Basis Pelayanan GKI Gejayan, Yogyakarta) ; Kamis, 15 April 2021 (Pembicara  Pdt. Wisnu Sapto Nugroho - PTKSW GKI SW Jateng Basis Pelayanan LPP Sinode GKJ dan GKI SW Jateng, Yogyakarta) ; Kamis, 22 April 2021 (Pembicara Pdt. Rita Dwi Lestari - Pendeta Basis Pelayanan GKI Purwodadi) dan Pdt.  Riani Josaphine Suhardja (Pendeta Basis Pelayanan GKI Pondok Indah, Jakarta).

Pukul : 19.00 - 20.30 WIB 

Catatan :

1. Zoom ID dan Password akan diinformasikan H-1
2. Acara ini gratis  (free)
3. Maksimal peserta sejumlah 3 (tiga) orang atau jika kuota peserta masih tersedia. Peserta diharapkan dari perwakilan Pejabat Gerejawi (Penatua), 
4. Metting Room dibuka pada pukul 18.45 WIB, 
5. Terlampir dalam surat ini TOR Acara tersebut diatas.

Pendaftaran peserta paling lambat Senin, 5 April 2021 sebelum jam 16.00 WIB. Melalui google form: 

https://s.id/pelayanankontemporergkiswjtg

Tuhan memberkati pelayanan kita bersama

Salam sejahtera dalam Kasih Kristus,

Komisi Remaja – DPG BPMSW GKI SW Jateng mengundang Majelis Jemaat GKI (dalam hal ini Tenaga Kategorial dan/atau Pendeta/Penatua Pembimbing Komisi Remaja) lingkup GKI SW JaTeng untuk mengikuti acara “Webinar PCS (Praying, Caring, Sharing)” yang dilaksanakan :

Hari / Tanggal     :  Jumat, 30 April 2021
Waktu                 :  19.00 - selesai
Media                 :  Daring (zoom meeting) – link akan dibagikan pada H-1
Tema                  :  PCS “One Step Closer”
Pembicara          :  Dr. Christin Wibhowo, S.Psi., M.Si.
Catatan               :  Terlampir dalam surat ini yakni Kerangka Acuan Acara Webinar.

Setiap Majelis Jemaat GKI diharapkan dapat mengirimkan utusan yakni penatua dan/atau pembimbing Komisi Remaja sebanyak 2 orang utusan; dan/atau selama kuota peserta masih tersedia. Pendaftaran peserta melalui link google form berikut:

https://s.id/gatheringpcskorem

Pendaftaran paling lambat hari Rabu, 28 April 2021.
Informasi dan/atau penjelasan lebih lanjut dapat menghubungi: Sdri. Rosa 0857.1333.4450 (WA).

Tuhan memberkati pelayanan kita bersama.

Pada hari Senin, 22 Februari 2021 Pk. 16.00 WIB telah dilaksanakan kebaktian penahbisan pendeta atas diri Pnt. Yohannes Augustha Bambang Sethiawan dengan basis pelayanan di jemaat GKI Bintaro Utama. Kebaktian dilayani oleh Pdt. Benny Halim dari GKI Serang, selaku pendeta yang ditunjuk oleh BPMS GKI untuk melayankan firman dan memimpin pelayanan penahbisan pendeta. Oleh karena kebaktian itu berlangsung di tengah pandemic covid-19, sehingga kebaktian penahbisan tidak dilaksanakan sebagaimana biasanya. Segala sesuatunya diatur dengan menerapkan protocol Kesehatan dengan sangat ketat.

Kebaktian Penahbisan ini dilakukan secara hybrid, yakni melalui tatap muka (onsite) dan disiarkan langsung secara daring (live streaming) yang dapat diakses melalui channel youtube GKI Bintaro Utama (bit.ly/gkibintama-live). Kebaktian penahbisan secara onsite dihadiri secara terbatas yakni sejumlah 50 orang, yang terbagi ke dalam tiga area. Area pertama adalah ruang ibadah utama yang dihadiri tiga puluh orang. Area kedua adalah ruang multimedia yang terdiri dari empat orang petugas. Sementara itu, enam belas orang panitia lainnya bertempat di area ketiga yakni adalah di luar ruang ibadah. Semuanya orang yang hadir di gereja tersebut telah melakukan swab antigen sebagai salah satu protocol wajib yang ditetapkan dan difasilitasi oleh MJ GKI bintaro Utama.

Adapun undangan yang hadir sejumlah 14 orang, yakni: Pdt. Agus Wijaya (BPMS GKI), Pdt. Yonathan Wijayanto (BPMSW GKI SW Jawa Tengah), Pdt. Boas P. Tarigan (BPMK GKI Klasis Jakarta II), Pdt. M. Kurniadi Saragih (BPMK GKI Klasis Jakarta I), Pdt. Marfan N. Tahamata (GKI Serpong), Pdt. Berghouser B. Tambunan (GKI Ampera), Pdt. Nikodemus Eko Aiwanto (GKI Graha Raya), Pdt. N. Yudhy Rumpaka (GKI Bintaro), Pdt. Rahmat Basukendra (GKI Pamulang), Pdt. Johannes I. Tuwaidan (GKI Palsigunung), Pdt. Hober V.G. Ospara (GKI Ciledug Raya), Pdt. Daniel Bani W. Emma (GKI Kebayoran Baru), dan Pnt. Kristian Dewantara (Capen GKI Sarua Indah). Ibu Pdt. Sari Haswaraningtyas, selaku pendeta jemaat GKI Bintaro Utama, tidak hadir secara tatap muka langsung di Gedung gereja oleh karena kondisinya yang sedang hamil. Beliau mengikuti dan memimpin ibadah dari rumah pastori yang secara real time terhubung ke dalam ibadah penahbisan. Tak hanya itu, keluarga dari Pdt. Yohannes ABS pun, baik orangtua, istri, dan anak, tidak dapat hadir di Gedung gereja dalam ibadah penahbisan ini, karena termasuk dalam kelompok orang yang tidak dapat mengikuti kegiatan di gereja. Mereka mengikuti dari rumah pastori yang juga terkoneksi secara real time dalam ibadah penahbisan.

Tema yang dipilih sebagai tema penahbisan ini ialah “Siyahamba” yang didasari dari Bacaan Alkitab Yohanes 5:1-8.   Tema “Siyahamba” ini terinspirasi dari sebuah lagu tradisional Zulu, Afrika Selatan yang ditulis ulang oleh Andries Von Tonders pada tahun 1952. Lagu ini menjadi populer ketika sebuah grup Paduan Suara dari Swedia bernama Fjedur yang menyanyikannya pada tahun 1978. Syair lengkap lagu ini ialah pengulangan dari kalimat “Siyahamba, ekukanyen' kwenkos'”. Dalam bahasa Inggris, kalimat tersebut diterjemahkan menjadi “we are marching/we are walking in the light of God” atau dalam bahasa Indonesia ialah “berjalan/mari jalan dalam terang Tuhan”.

Kata “siyahamba” yang berarti “berjalanlah” menjadi suatu kata representatif untuk merefleksikan proses kependetaan yang selama ini telah dan masih akan terus Pdt. ABS jalani. Kata yang mewakili pengembaraan dan segala jatuh-bangunnya ia ditempa dan menempa diri untuk memantapkan hati berada dalam jalannya Tuhan. Ungkapan “berjalan” atau “mari jalan” menjadi ajakan, undangan, sekaligus perintah dari Tuhan untuk memasuki jalan panggilan-Nya. Melangkah dengan kemantapan iman dan menghidupi spiritualitas pendeta. Pdt. Benny Halim dalam khotbahnya pun mengingatkan bahwa “Siyahamba” adalah sebuah peziarahan dalam kesetiaan bersama Tuhan. Seperti layaknya orang lumpuh yang disembuhkan oleh Tuhan Yesus di kolam Bethesda dan diminta menjalani hidupnya untuk mewartakan karya Kristus, demikian pula lah ajakan yang sama untuk Pdt. Yohannes ABS dan segenap umat yang mengikuti ibadah penahbisan ini.

Seusai kebaktian penahbisan selesai, acara dilanjutkan dengan kata sambutan. Kata sambutan disampaikan oleh BPMS GKI yang diwakili Pdt. Agus Wijaya, MJ GKI Bintaro Utama yang diwakili oleh Pnt. Wayan Diarse, dan terakhir oleh Pdt. Yohannes ABS itu sendiri. Setelah sambutan, sesi foro pun dilangsungkan. Sesi foto dilakukan mulai dari keluarga Pdt. Yohannes ABS, Pdt. Sari Haswaraningtyas, para utusan dan undangan. Namun demikian, ada yang menarik dalam sesi foto dalam penahbisan ini. Oleh karena Pdt. Sari Haswaraningtyas, dan keluarga dari Pdt. Yohannes ABS tidak dapat hadir langsung, maka berkat bantuan teknologi dan kerja keras panitia penahbisan, mereka dihadirkan secara virtual dan real time. Dan syukur kepada Allah, bahwa semua proses kebaktian Penahbisan pendeta dari awal hingga akhirnya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Cuaca pun sangat bersahabat selama pelaksanaan ibadah ini. Semua ini karena anugerah dan pemeliharaan Allah. 

Menjadi sederhana dan biasa, itulah tema penahbisan pendeta dalam diri Pnt Keshia Hestikahayu Suranta pada hari Selasa tanggal 9 Februari 2021  pukul 18.00 WIB di GKI Coyudan. Tema ini diangkat berdasarkan Firman Tuhan dari Pengkhotbah 7:29 (BIMK). Dalam kebaktian penahbisan tersebut, tema ini mengangkat soal kesadaran untuk menjadi sederhana dan biasa dalam menjadi pelayan Tuhan. Dalam kesederhanaan hati dan hidup seorang hamba, terpancaralah kasih Tuhan yang luar biasa. Dalam hidup biasa, sewajarnya, apa adanya, seorang hamba, Ia mengenal dan memperkenalkan kasih Tuhan yang luar biasa. Kebaktian penahbisan  berjalan dengan liturgi yang apik dan manis, menggugah hati siapapun dan memberkati melalui pujian-pujian yang terasa hingga ke hati. Semogalah kebaktian ini menjadi sebuah oase ditengah perjalanan umat manusia.
Selamat untuk Pdt. Keshia dan Majelis Jemaat Coyudan, semoga dengan bertambahnya pendeta baru menambah nuansa baru dalam pelayanan GKI Coyudan, dan lebih dapat dirasa kehadirannya untuk Jemaat, lingkungan, serta masyarakat luas.

Tuhan memberkati pelayanan kita bersama.