Pada hari Sabtu-Minggu, 18-19 April 2015 LPPS Yogyakarta telah mengadakan Semiloka " Enterpreuneurship Bagi Kaum Muda".
Semiloka ini dihadiri oleh peserta dari Gereja Kristen Jawa (GKJ) dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) lingkup GKI Sinode Wilayah Jateng, peserta berjumlah 43 orang.
Semiloka Enterpreuneurship ini untuk kaum muda Gereja yang berniat mengembangkan semangat enterpreuneurship mengingat entrepreuneurship adalah pilihan bagi pribadi-pribadi yang ingin mengembangkan jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kreativitas dan kehidupan yang sesuai dengan daya kreasi Allah-Sang Pencipta Kehidupan.

Peserta dalam Semiloka Entrepreuneurship ini dibekali materi : 

1. Pemahaman iman kristen tentang Entrepreneurship.
2. Pengembangan Kreatifitas.
3. Entrepreneurship dan Kebangsaan.
4. Online Entrepreneurship.
5. Presentasi dari Larizzo (Bika Ambon) tentang : 
   - Sejarah berdirnya.
   - Kiat-kiat membangun usaha

Setelah mengikuti Semiloka Enterpreuneurship ini peserta diharap dapat memiliki jiwa mengembangkan pribadi kepemimpinan mereka dalam pelayanan gereja dan kehidupan sosial dengan baik dan dapat dijadikan contoh teladan.
Tuhan memberkati.

Latar belakang diselenggarakannya acara ini bahwa DPP BPMSW GKI SW Jateng berpandangan, bahwa sudah saatnya GKI – khususnya GKI SW Jateng – memiliki suatu panduan pastoral yang dapat menjadi acuan bagi jemaat-jemaat di GKI SW Jateng dalam menyikapi fenomena LGBTQ ini. Dalam seminar tersebut dihadirkan pakar-pakar di bidang psikiatri (medis), psikologi dan sosiologi (budayawan), karena kami menduga bahwa persoalan ini terkait dengan ketiga bidang tersebut. Oleh karena itu, pendapat dari para pakar di bidang-bidang keilmuan tersebut sangat penting untuk didengar sebelum DPP melakukan kajian secara teologis-pastoral.

Dalam acara ini di paparkan juga kesaksian-kesaksian mereka yang mengalami masalah LGBTQ,  hal ini bertujuan bahwa memang problem LGBTQ itu nyata adanya dan kita dapat mengetahui lebih dini hal-hal yang dapat meminimumkan problem LGBTQ di lingkungan gereja. Acara yang diikuti oleh kurang lebih 90 peserta dari berbagai utusan Majelis Jemaat klasis GKI SW Jateng memiliki tujuan :

1. DPP BPMSW GKI SW Jateng mendapatkan bahan-bahan awal bagi pengajian lebih lanjut mengenai masalah LGBTQ ini, khususnya dalam perspektif teologis-pastoral.
2. DPP BPMSW GKI SW Jateng mendapatkan bahan-bahan awal bagi pengajian lebih lanjut mengenai masalah LGBTQ ini, khususnya dalam perspektif teologis-pastoral.

Acara ini membekali peserta dengan materi :

1. Aspek Psikiatri LBTGQ (Pembicara dr. Mahar Agusno, Sp.K.J.)
2. Fenomena penyimpangan seksual [sexual disorder], fenomena gangguan seksual [sexual disturbances] khususnya mereka yang digolongkan ego distonik karena dia belum bisa menerima ke LGBTQ-annya yang berbeda dengan kebanyakan orang (Pembicara : Dr. Ira Paramastri)
3. Penjelasan menegenai pelayanan utama kepada kelompok LGBRTQ berbasis HAM (Pembicara : Ny. Ferry Cahya Abdulgani - Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia – PKBI)

Harapan dari Departemen Penelitian dan Pengembangan dari acara ini adalah gereja terpanggil untuk menyatakan empati dan berusaha menerima mereka. Dengan demikian, mereka diterima sebagai anggota jemaat dan diperkenankan terlibat dalam pelayanan-pelayanan gerejawi.

Tuhan memberkati.

Seminar sehari dgn tema :

"Kemenangan untuk generasi Yosua"
diselenggarakan oleh, Departemen Kesaksian dan Pelayanan BPMSW GKI SINODE WILAYAH JATENG didukung oleh, PBS YAYASAN CHRISTOPHERUS.
Selasa, 10 Februari'15; jam. 10.00-15.00; di GKI Karangsaru Semarang. Seminar ini diadakan dan dihadiri para pengajar / yang bergerak pelayanan di bidang pendidikan. Adapun agenda acara seminar yakni
1. Kebaktian Pembukaan 
2. Leadership
3. Spiruality 
4. Christian Education Teaching 
5. Mission
Pembicara : 
1.Pdt. Kim Chang Geun, 
ketua klasis Seoul 
2. Pdt. Lee Hwa Young, 
wakil ketua klasis Seoul 
3. Pdt. Jung Haw Woo 
4. Pdt. Park Jung Keun 
5. Pdt. Kim Chel Soo

(Foto-Foto diambil dari berbagai sumber)

Pada hari Senin - Selasa, 09 - 10 Februari 2015 di gedung pertemuan Wisma Sejahtera, Magelang telah terlaksana Pembinaan Pemimpin Katekisasi bertemakan " Revolusi Katekisasi ". Acara ini dihadiri oleh 100 orang peserta dari 63 jemaat dan 8 klasis GKI lingkup SW Jateng, 10 orang panitia serta 4 orang pembicara. Pembinaan Pemimpin Katekisasi ini terdiri dari 6 sessi, yakni:

1. Sessi I: Panel diskusi 1 " Apa kabar katekisasi? ", disampaikan oleh pdt. Tabita Kartika Christiani, Pdt. Wisnu S. Nugroho, dan Pdt. Linna Gunawan.

2. Sessi II: Panel Diskusi 2 " Quo vadis katekisasi? ".

3. Sessi III: " Merancang kurikulum katekisasi yang kontekstual ", disampaikan oleh  pdt. Tabita Kartika Christiani.

4. Sessi IV: " Merancang metode pembelajaran yang kreatif dan efektif ", disampaikan oleh Pdt. Linna Gunawan.

5. Sessi V: " Menciptakan kelas katekisasi yang menyenangkan (iklim) ", disampaikan oleh Pdt. Addi S. Patriabara.

6. Sessi VI: " Simulasi - Praktek metode ", dipandu oleh Pdt. Linna Gunawan dan Pdt. Addi S. Patriabara.

Acara Pembinaan Pemimpin Katekisasi ini disadari oleh para jemaat sangat dibutuhkan, maka peserta yang hadir jauh melebihi target panitia. Namun demikian acara yang di ketuai oleh Pdt. Stephanus Liem dan Pdt. Paulus lie dari Departemen Pembinaan Pejabat Gerejawi GKI SW jateng ini  berjalan sangat meriah, selain itu acara pun diisi dengan Action Plan agar revolusi katekisasi ini dapat diterapkan di jemaat-jemaat. Tujuan dari acara ini adalah Mengadakan pembinaan bagi para Pendeta, Calon pendeta, Penatua, dan anggota jemaat untuk melakukan pembaruan metode katekisasi yang dpaat mengejawantahkan kebutuhan tersebut.

Semoga dengan adanya acara ini, para jemaat dapat menyadari bahwa katekisasi bukan lagi pelajaran dogmatika dasar semata, tetapi bagaimana hidup beriman akan terbangun dalam kehidupan berjemaat.

Tuhan memberkati.

Pertemuan Pendeta Emiritus GKI SW Jateng tahun 2014 dilaksanakan pada tanggal 19-21 Agustus 2014 di Wisma Sejahtera, Magelang. Pertemuan Pendeta Emiritus kali ini mengungsung tema " What Can I Do? ". Tujuan dari pertemuan ini adalah agar para Pendeta Emiritus memiliki wadah persekutuan (paguyuban) di aras sinode wilayah maupun klasi.