Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten, H. Abdul Rojak S.Ag., MA. menyampaikan para tokoh agama di Tangerang Selatan telah menjalani vaksinasi Covid-19 secara bergantian di Klinik Pratama Lentera GKI Pamulang sejak bulan lalu. "Per agama ada 40 tokoh agama yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu. Semua agama sudah divaksin tahap satu. Kalau tiap agama ada 40 orang. Berarti ada sekitar 40 X 6 = 240 orang yang telah divaksin." demikian penjelasan Abdul Rojak.
Namun karena jumlah tokoh agama masih banyak melebihi kuota tahap pertama maka Kemenag masih menunggu arahan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan yang mengatur alur vakisnasi untuk tahap selanjutnya. “Kita kordinasi terus dengan Dinkes. Kalau nanti Dinkes minta per agama sekian orang yah kita menyiapkan data dan mengkoordinasikannya dengan tokoh agama masing-masing. Memang belum semuanya divaksin, bertahap. Kan tokoh agama Islam banyak, Kristen juga banyak, dari Katolik juga banyak romo dan suster yang belum." ungkap Abdul Rojak.
Dalam situs resmi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia disampaikan tujuan pemberian vaksin Covid-19 adalah untuk memberikan perlindungan bagi tokoh agama yang harus bertemu dengan banyak orang juga untuk merajut kebersaman dari keberagaman agama yang ada di Indonesia. Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Klinik Pratama Lentera, GKI Pamulang ini mendapat respon baik dari berbagai kalangan tokoh agama yang ada di Kota Tangsel baik dari Islam, Kristen, Katholik, Budha, Hindu dan Khonghucu.
Kepala LPM Lentera, Ruth One, mengatakan, “Puji Tuhan Klinik Pratama Lentera dipercaya oleh Dinkes dan Kemenag Kota Tangsel sebagai pelaksanaan vaksinasi bagi tokoh lintas agama. Di tahap pertama kami juga telah memvaksin tenaga-tenaga kesehatan dan saat ini juga sedang berjalan vaksinasi untuk lansia.” Sedangkan perwakilan BPMK GKI Klasis Jakarta Dua, Pdt. Woro Indyas Tobing yang mendapatkan vaksinasi tokoh agama tahap kedua di Klinik Pratama Lentera mengatakan, “Merawat kehidupan dengan bersedia menerima vaksin”.
Meskipun telah divaksin, para tokoh agama tetap harus mentaati protokol 5M yaitu “memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas”. Vaksinasi tahap kedua untuk tokoh agama mulai dilakukan lagi Senin, 22 Maret 2021 sampai beberapa hari ke depan. “Jangan sampai ada warga yang anti vaksin sehingga menghambat pembentukan kekebalan komunal atau herd immunity,” pesan Abdul Rojak. Semoga para tokoh lintas agama yang telah divaksin dapat menjadi teladan dan mengajak umat untuk ikut mensukseskan vaksinasi dan mentaati protokol 5M.