Yesus pernah bertanya kepada Petrus, “Menurutmu, siapakah Aku ini?” Jawaban atas pertanyaan itu tidak langsung jadi dan sempurna, tetapi membutuhkan proses. Proses itu adalah pengalaman nyata yang ikut menentukan akan seperti apa nanti jawabannya. Pengalaman itu bisa berupa tatap muka langsung dengan Yesus, mendengarkan ajaran Yesus atau mendengar dari orang lain tentang Yesus. Itulah yang dialami murid-murid dan generasi pertama yang berjumpa dengan Yesus.
Bagi kita, Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat. Itu pasti dan tidak tergoyahkan. Tetapi selama masih berupa rentetan kalimat atau tulisan, maka akan selalu bisa didebat oleh orang lain serta dicari-cari kelemahannya. Namun yang tidak tergoyahkan adalah pengalaman perjumpaan kita bersama dengan Yesus.  Pertanyaannya sekarang adalah, “Pengalaman perjumpaan seperti apa yang anda miliki bersama Yesus?”

Di Indonesia kekristenan menghadapi konteks yang khas yaitu pluralisme atau kemajemukan beragama. Bila kemajemukan agama tidak disikapi dengan bijak dan hati-hati, justru nantinya akan membawa kehancuran bagi masyarakatnya sendiri. Karena itu kekristenan perlu terus-menerus meneguhkan, merefleksikan dan memikirkan keberadaannya di tengah kemajemukan yang ada.
Jemaat sangat antusias dengan PTJ kali ini, terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan serta respon peserta yang mengatakan puas dengan pemaparan yang diberikan. Semoga jemaat bukan hanya puas tetapi juga mengalami sendiri pengalaman perjumpaan dengan Yesus dan mau menceritakannya kepada orang lain.