GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me
GKI Klasis Purwokerto

GKI Bobotsari

Sejarah singkat

Pada tahun 1943 ada beberapa orang keturunan Tionghoa yang dibaptis di Gereja Kristen Jawa Bobotsari yakni Bapak/Ibu Tan Hok Kwan dengan 3 orang anggota keluarga Tjhie Kwat Gwan dan Thio Tjong Hian. Inilah kelompok Bobotsari, dekat tugu Lancip Karang­gandul. Karena meletus peperangan pada tahun 1948, maka kelompok Bobotsari mengungsi ke daerah yang aman, termasuk Bapak Markus Asah yang ditugaskan oleh Pdt Dr B.J. Esser. Dengan demikian, praktis kegiatan ibadah di dekat Tugu Lancip terhenti.

Ternyata 5 orang dari kelompok Bobotsari itu mengungsi ke Purba­lingga dan diterima sebagai anggota jemaat di THKTKH Purbalingga. Setelah situasinya aman pada tahun 1950, jemaat THKTKH Purbaling­ga melakukan pemberitaan Injil pada setiap hari Jumat di rumah keluarga Sdr. Sie Pek Siang dan Sdr. Wahyo, seorang anggota jemaat GKJ, kemudian pindah ke rumah keluarga Sdr. Go Tek Liong. Bertur­ut-turut terjadi pembaptisan : 1953, 9 orang; 1969, 3 orang; 1970, 2 orang. Memang penambahan anggota jemaat sangat lambat jika dibandingkan dengan daerah lain, praktis hingga 1971 baru 16 orang dibaptis.

Kendati jumlah jemaatnya sedikit, namun amat bersemangat. Terbuk­ti, jemaat ini mampu membeli sebidang tanah dengan luas 853 m2 dan membangun gedung gereja di atasnya. Peresmian penggunaannya terlaksana pada tanggal 27 Juli 1977 dan dihadiri oleh Bapak Bupati/KDH Tingkat II Kabupaten Purbalingga. Menyusul kemudian dibangun pula pastori. Tercatat para pendeta yang pernah melayani GKI Bobotsari adalah Pdt. Paulus Sudirgo, Pdt. Imam Kosasih, Pdt Hadiprajitno J. S., Pdt. Em. Petrus Hardjopranoto, Pdt. Haniel Handoyo dan Pdt. Hotler Abner Manurung.

Berkaitan dengan perkembangan kehidupan jemaat, dirasakan perlu membenahi, baik organisasinya, maupun pelayanannya. Karenanya, pada tahun 1975 diangkat Panitia Gereja GKI Purbalingga cabang Bobotsari, yang terdiri dari 6 orang anggota. Selanjutnya, pada tahun 6 Mei 1993 diresmikan gedung gereja yang telah direnovasi.

Menilik pertumbuhan jemaat yang baik antara lain pada tahun 1993 tercatat anggotanya berjumlah 78 orang, maka dalam Persidangan XV Majelis Klasis GKI Jateng Klasis Purwokerto, disetujui pendewasaan GKI Bobotsari, Jl. Rowi Yusuf 6-A, Bobotsari 53353 pada tanggal 25 Oktober 1994 dengan susunan Majelis Jemaatnya yang pertama : Pdt Hotler Abner Manurung, Pnt. Tatang Siswanto, Pnt. Awik Wiriawan, Pnt. Goro Prayitno, Pnt. Yohanes Trisno, Pnt. Herman K., Diaken Sri Wasiati, Diaken Ruth Lily Riawati dan Diaken Setyawati.

Dalam proses pertumbuhan jemaat, GKI Bobotsari selanjutnya mengalami jatuh bangun bersama Tuhan sampai kemudian pada tanggal 21 Januari 2002 Pdt. Hotler Abner Manurung melayani Jemaat GKI Purbalingga. Namun demikian, karena jarak yang cukup dekat antara GKI Bobotsari dengan GKI Purbalingga, maka masih memungkinkan Pdt. Hotler Abner Manurung melayani GKI Bobotsari sebagai Pendeta Konsulen.

Pada tahun 2005, hadirlah Sdri. Kartika Patricya, S.Si. di tengah-tengah jemaat GKI Bobotsari. Di tengah-tengah proses orientasi Sdri. Kartika Patricya, S.Si, Tuhan menjawab doa jemaat GKI Bobotsari, karena pada bulan Januari 2006 GKI Purbalingga menghibahkan tanah yang di atasnya berdiri gedung yang digunakan untuk beribadah selama ini. Dengan demikian, status tanah GKI Bobotsari sekarang ini bukan lagi Hak Guna Bangunan, melainkan Hak Milik, dan proses pensertifikasiannya pun berjalan dengan baik dan lancar.

GKI Bobotsari terus melakukan pembenahan diri dengan perhatian khusus intern. Hal ini nampak melalui proses regenerasi Majelis Jemaat. Sampai hari ini, anggota Majelis Jemaat berjumlah 8 orang dengan 2 komisi dan 2 seksi, yaitu Komisi Anak, Komisi Dewasa, Seksi Remaja dan Seksi Pujian.

Pendewasaan
25 Oktober 1994
Jadwal ibadah
Umum06.00
Anak08.00
Remaja08.00

 

Kontak
Statistik Anggota Jemaat
SidiBaptisan
PriaWanitaPriaWanita
Total anggota jemaat 0
Pendeta Jemaat
  • Pdt. Debora Vivi Martining Astuti
Bakal jemaat
    -
Pos
    -