Yeremia 31: 7-9; Mazmur 126; Ibrani 7: 23-28; Markus 10: 46-52
Selamat hari Minggu biasa keduapuluh dua.
Setiap kita tentu pernah mengalami kesulitan. Dalam kesesakan dan penderitaan yang perlu dijaga adalah: harapan. Harapan menguatkan kita yang hampir-hampir putus asa. Bagi orang beriman harapan itu kita sandarkan kepada Tuhan (band. Mzm. 126). Dari Dialah kita mendapatkan pengharapan yang tak pernah padam. Dan ketika Tuhan menyelamatkan umat-Nya, Yeremia mengajak umat bersuka cita: Yeremia 31:7 (TB) Sebab beginilah firman TUHAN: Bersorak-sorailah bagi Yakub dengan sukacita, bersukarialah tentang pemimpin bangsa-bangsa! Kabarkanlah, pujilah dan katakanlah: TUHAN telah menyelamatkan umat-Nya, yakni sisa-sisa Israel!
Kasih Tuhan begitu besar di mana Ia menyelamatkan umat-Nya tanpa kecuali bahkan yang seringkali dianggap tak layak dalam ibadah
(band. Yer. 31 : 8-9). Tuhan Yesus pun berbelaskasihan kepada Bartimeus seorang pengemis buta, Tuhan menyembuhkan dia karena imannya (band. Mark. 10 : 51-52). Yesus adalah pokok selamat kita, Dialah pengantara kita. Imam besar yang ditetapkan bagi kita (ibr. 7 : 26-28). Karena itu kata penulis kitab Ibrani: Ibrani 7:24-25 (TB) Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya, imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain. Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.
Jadi, Tuhan Yesuslah yang menjadi pengantara kita, dari Dialah keselamat dari Bapa dinyatakan kepada dunia. Percayakah kita?
Doa :
Jemaat dan anggota jemaat yang memberi edukasi di masa new normal.