2 Raja-raja 5:1-14; Mazmur 30; Galatia 6:1-16; Lukas 10:1-11, 16-20
Selamat hari Minggu Keempat setelah Pentakosta.
Kisah tentant Naaman, panglima kerajaan Aram yang disembuhkan oleh Elisa dengan mandi di sungai Yordan mengajar kepada kita untuk tunduk kepada apa yang Tuhan firmankan kepada kita. Dan ketika Naaman menurut, sembuhlah dia (2 Raj. 5: 14). Ketaatan jugalah yang diajarkan Tuhan Yesus kepada ke-70 murid yang diutus. Mereka diajar bagaimana taat dan setia kepada Tuhan ketika mereka diutus (Luk. 10: 1-11). Dan dalam segala kasih itu, para murid diajak untuk bersyukur atas perkenan Tuhan menjadikan mereka pewarta Injil Kerajaan Allah dan karena itu mereka mendapat anugerah keselamatan di dalam Tuhan (Luk. 10: 16-20). Karena itu sebagai umat yang diberikan kasih dan penyertaan Paulus mengajak jemaat Galatia tidak menjadi sombong dengan apa yang dilakukannya (Gal. 6: 11-13). Paulus mengajak mereka bermegah dalam salib Kristus. Galatia 6:15-16 (TB) Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya. Dan semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas Israel milik Allah.
Marilah kita selalu bersyukur karena kasih Tuhan dan dalam ketundukan kepada Tuhan, mari kita berjalan dengan tekun mewartakan Injil Kerajaan Allah dalam hidup kita setiap hari.
Doa :
Jemaat dan anggota jemaat yang siap memasuki kenormalan baru.
