Ayb. 39: 26 – 40: 5; Yoh. 14: 25-26
Pergumulan Ayub yang sempat merasa bahwa apa yang ia lakukan benar dan akhirnya jatuh kepada pembenaran diri sendiri sehingga Tuhan memberikan pernyataan-Nya kepada Ayub; tentang siapa Dia dan apa yang diperbuat-Nya lebih dari apa yang Ayub mampu, menjadikan Ayub sadar siapa dirinya di hadapa Tuhan; Ayub 40:4-5 (TB) (39-37) "Sesungguhnya, aku ini terlalu hina; jawab apakah yang dapat kuberikan kepada-Mu? Mulutku kututup dengan tangan. (39-38) Satu kali aku berbicara, tetapi tidak akan kuulangi; bahkan dua kali, tetapi tidak akan kulanjutkan." Kesadaran ini menjadikan Ayub menghentikan segala pembelaan dirinya kepada Tuhan dan sahabat-sahabat-Nya. Sebagai manusia kita seringkali lupa dengan karya kasih Allah dalam hidup kita. Kita lupa bahwa kita punya Allah yang berkuasa dalam hidup kita, dan kasih-Nya yang tak berkesudahan; sekalipun seperti Ayub: hidup kita tidak selalu baik-baik saja. Sebagai orang beriman kita selalu diingatkan oleh Allah Roh Kudus tentang itu semua, sebagaimana yang dikatakan oleh Tuhan Yesus : Yohanes 14:25-26 (TB) Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Karena itu, dalam segala keadaan, ingatlah: Tuhan selalu menjaga dan mengingatkan kita, dan Dia adalah sumber kehidupan dan pertolongan kita.
![[Logo MITRA]](/img/logomitra.png)
