GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

Tuhan, Sumber Pengharapan

Terpublikasi Wed, 28 Aug 2019   

oleh:

Amsal 25 : 6-7; Mazmur 112; Ibrani 13 : 1-8, 15-16; Lukas 14 : 1, 7-14

Selamat hari Minggu.

Kedudukan dan jabatan seringkali dianggap sebagai sarana untuk mendapatkan penghormatan, dan itulah yang dilakukan oleh orang-orang yang diundang oleh salah seorang pemimpin orang Farisi; mereka berusaha mendapat tempat yang paling terhormat. Padahal dengan jelas penulis kitab Amsal mengatakan: Amsal 25:6-7 (TB)  Jangan berlagak di hadapan raja, atau berdiri di tempat para pembesar. Karena lebih baik orang berkata kepadamu: "Naiklah ke mari," dari pada engkau direndahkan di hadapan orang mulia. Penulis kitab Amsal sudah mengajarkan supaya tidak meninggikan diri, dan sebagai orang Farisi mereka juga tahu karena kitab Amsal adalah salah satu yang mereka pelajari namun nafsu meninggikan diri di hadapan tuan rumah dan orang banyak membutakan hati dan pikiran mereka. Kepada kita, orang beriman Tuhan Yesus mengingatkan:
Lukas 14:10-11 (TB)  Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

Rendahkanlah dirimu. Ini yang diajakkan dan diajarkan kepada kita dalam hidup ini sehingga hidup kita menjadi orang-orang yang tak perlu menanggung malu. Ini semua menurur penulis kitab Ibrani karena kita yakin bahwa hidup kita tidak ditentukan oleh pujian orang lain. Hidup kita ditentukan dan tergantung kepada pemeliharaan Tuhan Allah semata. Ibrani 13:5-8 (TB)  Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"
Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka. Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. Karena itu diingatkan kepada kita supaya kita lebih mengutamakan segala kebaikan dalam hidup kita. Ibrani 13:15-16 (TB)  Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya. Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.

Jadi, tidakkah kita menggantungkan hidup kita kepada Tuhan yang tetap sama dulu, kini dan nanti? Atau kita mau berlomba meninggikan diri? 
Semua itu menunjukkan: kepada siapa kita menggantungkan harapan kita.

Doa:
Percaya kepada Tuhan dan pemeliharaan-Nya.