Mazmur 63:1-8; Bilangan 12:1-9; Wahyu 18:21-24
Selamat hari Selasa.
Tuhan murka kepada Harun dan Miryam yang memandang rendah kepada Musa, dan mengatakan bahwa kedudukan mereka bertiga sama; Tuhan bisa berbicara dengan mereka bertiga. Padahal nyatanya dalam pernyataan Tuhan, Musa bukan hanya sekedar seorang nabi yang kepadanya Tuhan bicara lewat teka-teki dan dalam penglihatan (Bil. 12:6). Tidak demikian dengan Musa. Tentang Musa, Tuhan berkata: Bilangan 12:7-8 (TB) Bukan demikian hamba-Ku Musa, seorang yang setia dalam segenap rumah-Ku. Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN. Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?"
Musa tidak marah karena Harun dan Maryam mengatainya namun Tuhan marah kepada mereka. Tuhan adalah pembela bagi umat-Nya, seperti yang dikatakan pemazmur; Mazmur 63:6-8 (TB) (63-7) Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang kawal malam,
(63-8) sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai.
(63-9) Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku. Kuasa Tuhan nyata dalam kehidupan umat-Nya. Dia suka kepada kesetiaan namun benci kepada penyesatan. Karena itu penglihatan Yohanes menyatakan: Wahyu 18:21 (TB) Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.
Tuhan bukan membela tindakan Musa mengambil perempuan Kush. Tuhan tidak ingin Maryam dan Harun tersesat pikiran yang ada pada dirinya.
Doa:
Gereja yang peduli dan menyatu dengan masyarakat.