Mazmur 78: 17-20, 52-55; 1 Raja 19: 9-18; Roma 11: 1-6
Selamat hari Selasa.
Dalam takutnya kepada Izebel, Elia lari ke gunung Horeb, dan bersembunyi di sana. Dia takut karena ancaman Izebel.
Adakah Tuhan membiarkan Elia dikuasai takutnya? Tidak. Tuhan mengajak Elia untuk melihat ketakutannya, dan mengingat tugas panggilannya, dan Tuhan mengingatkan : Dia, Tuhan ada dalam kehidupan Elia tidak hanya dalam peristiwa-peristiwa besar, namun juga dalam angin sepoi-sepoi. Tuhan ada dalam kegundahgulanaan Elia, dan menguatkan Elia. Bahkan setelah itu Tuhan mengutus Elia: 1 Raja-raja 19:15 (TB) Firman TUHAN kepadanya: "Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram. Tuhan tak pernah membiarkan kita mengasihani diri kita dengan meratapi apa yang sedang kita alami. Dia menguatkan kita, dan menunjukkan jalan keluar dalam hidup kita. Karena kasih-Nya kita dikuatkan. Paulus mengingatkan kepada orang Kristen di Roma, khususnya orang Israel namun yang menjadikan mereka menjadi umat Allah bukan lagi karena keturunan tapi karena kasih karunia Allah kepada mereka. Roma 11:6 (TB) Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.
Jadi, semuanya oleh karena kasih karunia Allah kalau kita menjadi umat yang dikasihi-Nya.
Doa:
Percaya: Tuhan selalu besertaku.