GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

Tuhan mengenal kita

Terpublikasi Mon, 20 Apr 2020   

oleh:

Mazmur 139:1 (TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku)

Siapa Tuhan, bagi saudara? Apa arti Tuhan bagi kehidupan kita sehari-hari? Saudaraku, Pertanyaan ini penting untuk kita renungkan, karena pengakuan ini sangat mempengaruhi seluruh kehidupan kita. Jika kita memandang Tuhan seperti Sinterklas, yang memberi hadiah maka kita akan membuat daftar permintaan yang panjang. Tuhan, saya mau ini, saya mau itu. Hal ini yang sering nampak dalam doa-doa kita. Misalnya Tuhan, saya sakit, beri saya kesembuhan. Tuhan, saya sedang berduka, lepaskan saya dari dukacita ini. Tuhan, saya kehilangan pekerjaan, beri saya pekerjaan. Dan sebagainya. Ada dari kita yang  memandang Tuhan seperti hakim, sehingga kita selalu memandang apa yang terjadi dalam hidup terkait dengan reward dan punishment. Jika kita mengalami masalah, maka kita katakan Tuhan sedang menghukum saya. Kesulitan, atau masalah  dipandang sebagai bagian dari hukuman Tuhan dan kesalahan manusia. 

Saudaraku, jika kita melihat mazmur 139, sang pemazmur menghayati sebagai Allah sebagai Allah yang dekat bukan Allah yang jauh. Dia dekat dan mengenal kita satu persatu dengan  sangat baik. Mazmur 139:2-10 “Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi. Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN. Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu ke atasku. Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya. Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ pun Engkau. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.”Saudaraku, bayangkan…kalau saat ini kita sedang menangis, sedang sendiri, sedang ada dalam duka, sedang ada dalam takut, ada dalam kecemasan. Ada berita anugerah bagi kita, kita tidak sendirian. Tuhan dekat dan kenal betul siapa kita. Dia tahu apa yang sedang kita hadapi, Dia tahu apa yang sedang kita tanggung. 

Karena itu, mari bawa pergumulan kita kepada Tuhan. Dia memahami keadaan kita