Dan. 6: 1-28; Mat. 17: 22-27
Setiap orang mempunyai titik lemah, dan itulah yang dicari dalam diri Daniel. Apakah yang bisa menjadikan Daniel tak lagi mendapat kedudukan khusus yang diberikan raja Darius. Dan apakah "titik lemah" Daniel? Mereka melihat ketaatannya kepada Tuhan sebagai hal yang mereka anggap bisa menjatuhkan Daniel; Daniel 6:4-5 (TB) (6-5) Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apa pun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya. (6-6) Maka berkatalah orang-orang itu: "Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!"Dan dengan itu mereka melaporkan ibadah Daniel sebagai ketidaktaatan kepada raja Darius. Sekalipun itu menyedihkan Darius, toh ia harus melaksanakan titah yang sudah terucap; Daniel dihukum.
Penderitaan Yesus oleh karena ketaatan-Nya kepada Allah Bapa. Dan dengan ketaatan-Nya, berkali-kali orang Farisi dan ahli Taurat mencari kesalahan-Nya. Karena itu Ia mempersiapkan murid-murid-Nya; Matius 17:22-23 (TB) Pada waktu Yesus dan murid-murid-Nya bersama-sama di Galilea, Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan." Maka hati murid-murid-Nya itu pun sedih sekali.
"Titik lemah" Daniel dan Yesus adalah ketaatan kepada Allah. Dan itulah justru sumber kekuatan mereka. Sekalipun dengan itu dijadikan orang lain sebagai kelemahan untuk menjatuhkan kedua tokoh ini. Bagaimana dengan kita? Apakah ketaatan kita kepada Tuhan adalah "titik lemah" kita?
Milikilah "titik lemah" itu.