Mazmur 25:1-10; Daniel 9:15-25a; 2 Timotius 4:1-5
Selamat hari Jumat.
Menyadari diri bahwa dirinya tidak layak di hadapan Tuhan sebagai bagian dari bangsa Israel yang telah memberontal kepada Tuhan, Daniel mengungkapkan bagaimana ketidaksetiaan umat padahal Tuhan selalu setia, bahkan sejak dari Mesir oleh karena itu mereka memohon belaskasihan Tuhan (Dan. 9:15-19). Mesir adalah titik berangkat pengakuan umat ketika mengenang sejarah bangsa mereka.
Oleh karena itu pengakuan pemazmur tentang Tuhan. Mazmur 25:8-10 (TB) TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati. Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya.
Rancangan Tuhan bagi umat-Nya itu baik sekalipun tidak selalu umat (baca: kita) memahaminya. Betapa sulitnya manusia menerima sakit, permasalahan, pergumulan, dan semua hal yang dianggap negatif adalah berkat. Kita semua diajak belajar, sebagaimana Timotius ketika menghadapi tantangan di mana ia melayani, Paulus menasehati; 2 Timotius 4:2-5 (TB) Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!
Melakukan kebenaran adalah keharusan karena itu adalah jatidiri setiap orang percaya.
Doa:
Keamanan yang tetap terjaga menjelang pemilihan umum.
