GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

SUDAHKAH KAU GEMBALAKAN ORANG LAIN?

Terpublikasi Sun, 22 Jul 2018   

oleh:

Yer. 23 : 1-6; Mzm. 23; Ef. 2 : 11-22; Markus 6 : 30-34, 53-56

Gembala adalah gambaran tentang seorang pemimpin bagi Israel. Baik itu Tuhan, hakim, raja, nabi dan imam. Tuhan menjadi model gembala yang ideal karena Tuhan menggembalakan umat-Nya dengan baik. Perhatikanlah pengakuan Daud dalam Mazmur 23. Namun ketika gembala -dalam hal ini pemimpin umat; raja dan imam di masa Yeremia- tidak berlaku benar, apa yang mesti Tuhan lakukan? Tentu Tuhan menegur mereka, mengingatkan mereka; supaya mereka menggembalakan umat dengan benar. Dan ketika sudah keterlaluan, Tuhan berfirman;Yeremia 23:5-6 (TB) Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN-keadilan kita.Ya. Tuhan menyatakan keadilan-Nya dengan mengasihi umat-Nya. Yesus adalah pernyataan Allah untuk menunjukkan kasih-Nya kepada dunia.Markus 6:34 (TB) Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.Tuhan Yesus mengajar mereka, pada kesempatan yang lain Dia memberikan kepada mereka makanan, dan memberikan kesembuhan.Markus 6:56 (TB) Ke mana pun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.Itulah gembala yang baik; yang ada dan hadir ketika gembalaan-Nya memerlukan. Hadir di saat yang baik-baik saja namun juga saat yang palin genting. Bahkan Tuhan juga melakukan kepada kita. Dia memberikan kepada kita keselamatan bukan karena kekuatan atau jasa kita. Dia mengundang kita untuk menjadi umat milik kepunyaan-Nya.Efesus 2:13-16 (TB) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.Jadi, kalau kita sudah diselamatkan karena kasih-Nya, apakah kita akan hidup sebagai gembala-gembala yang memikirkan kepentingannya sendiri, atau kita meneladan Tuhan yang penuh kasih; yang sudah menyelamatkan kita? Bagaimana hidup kita dalam keluarga? Dalam persekutuan? Dalam hidup setiap hari? Ketika manusia menjadi srigala bagi sesamanya, adakah kita menjadi gembala yang baik; gembala yang hadir dan penuh kasih?