GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

SUARA TUHAN

Terpublikasi Thu, 25 Oct 2018   

oleh:

Yeremia 29 : 24-32; Markus 8 : 22-26

Selamat hari Sabtu.

Ketika di tengah keramaian, tentu kita sulit berkomunikasi dengan orang lain. Percakapan dilakukan dengan keras untuk mengatasi kebisingan itu supaya lawan bicara kita mendengar percakapan kita. Mendengar suara Tuhan di tengah keadaan yang tidak menentu karena berada di tempat pembuangan (Babel) ditambah lagi dengan adanya nabi-nabi palsu menjadikan orang susah membedakan mana suara Tuhan dan mana suara manusia. Pesan Firman Tuhan yang dibawa nabi Yeremia kepada umat di pembuangan ternyata tidak diterima sepenuhnya oleh mereka yang sedang di pembuangan. Salah satunya adalah Semaya. Melalui suratnya, Semaya meminta kepada Zefanya untuk menghukum Yeremia yang dianggap bukan suara Tuhan. Maka nubuat Tuhan atas Semaya yang tidak percaya; Yeremia 29:31-32 (TB)  "Kirimlah pesan kepada semua orang buangan itu: Beginilah firman TUHAN tentang Semaya, orang Nehelam itu: Oleh karena Semaya telah bernubuat kepadamu, sekalipun Aku tidak mengutusnya, dan ia telah membuat kamu percaya kepada dusta, maka beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku akan menghukum Semaya, orang Nehelam itu, dan keturunannya: tidak ada seorang pun dari keluarganya akan diam di tengah-tengah bangsa ini untuk melihat yang baik yang akan Kulakukan kepada umat-Ku, demikianlah firman TUHAN, sebab ia telah mengajak murtad terhadap TUHAN." 

Menjadi percaya di tengah segala pergumulan dan kebisingan informasi memang tidak mudah. Komunikasi yang terus menerus dengan Tuhan melalui doa dan Firman memang menjadikan kita semakin peka kepada suara Tuhan yang sesungguhnya namun sayangnya tidak semua orang yang mengambil jalan ketekunan untuk membaca Alkitab dan berdoa sehingga orang beriman pun begitu mudah digoyahkan. Kenyataan ini bukankah mestinya mendorong kita untuk lebih mendengar Firman dan berdoa? Kisah Tuhan Yesus dengan orang buta di Betsaida menunjukkan bagaimana ketaatan orang buta itu kepada Tuhan Yesus. Ia menurut dengan satu tujuan: ia mau melihat, ia mau disembuhkan. Dengan taat kepada Tuhan Yesus, ia melihat, sekalipun masing samar. Dan setelah ia melihat pun Tuhan Yesus berkata supaya ia pulang, dan tidak masuk ke dalam kampung. Dan ia menurut. 
Jadilah orang yang selalu mau menjadi peka kepada suara Tuhan dengan membaca Alkitab (bukan hanya renungan seperti ini, tapi juga baca bacaannya terlebih dahulu) dan berdoa supaya kita makin peka kepada suara Tuhan dan menjadi penurut Tuhan, seperti orang buta tadi.