2 Raja-raja 2:1-2, 6-14; Mazmur 77:1-3, 12-21; Galatia 5:1, 13-25; Lukas 9:51-62
Selamat hari Minggu Ketiga setelah Pentakosta.
Kesetiaan adalah bukti dari tekad yang kuat untuk mengikuti apa atau siapa yang dipercaya. Itulah yang ditunjukkan oleh Elisa ketika ia memohon kepada Elia supaya diizinkan memiliki dua bagian roh Elia (2 Raj. 2: 9), dan karena itu ia mengikut ke mana Elia pergi sampai ia mendapatkannya (2 Raj. 2: 1-2, 6-14). Pemazmur juga mengingatkan kebaikan Tuhan itulah yang menjadikan mampu percaya dan setia dalam hidup ini. Kita setia karena kita tahu: pertama-tama Tuhan setia kepada umat (Mzm. 77: 12-21).
Ìtulah yang mesti ada dalam hidup kita; mengingat kasih dan kesetiaan Tuhan marilah kita tetap setia dalam hidup ini.
Mengikut Tuhan memang mempunyai resiko. Mengalami penolakan (Luk. 9 : 51-56) atau tidak mendapat kenyamanan (Luk. 9: 58). Namun mari kita ingat: kita dipanggil bukan hanya untuk menikmati kebaikan Tuhan namun untuk mensyukurinya dalam hidup.
Karena itu Paulus melalui suratnya kepada jemaat Galatia mengatakan: Galatia 5:1, 24-26 (TB) Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.
Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.
Mari kita selalu mau dipimpin oleh Roh Kudus dalam hidup kita dan setia menjalaninya.
Doa :
Jemaat dan anggota jemaat yang tetap mendukung pelaksanaan protokol kesehatan.
