Mazmur 122; Kejadian 6:1-10; Ibrani 11:1-7
Selamat hari Jumat.
Lupa diri. Itulah sikap yang seringkali terjadi ketika manusia sudah mendapatkan kenyamanan dalam hidup. Itulah yang terjadi kepada anak manusia, dan karena itulah Tuhan murka dan akan memusnahkan mereka (Kej. 6:5-7). Namun ketika Tuhah teringat ada Nuh, maka Tuhan melihat kesetiannya kepada Tuhan. Kejadian 6:8-9 (TB) Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN. Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah. Pergaulan dengan Allah menjadikan Nuh sebagai orang yang tetap mencintai Allah dalam hidupnya. Hidup bergaul dengan Allah, itulah yang patut dilakukan oleh orang percaya.
Keadaan apapun yang dialami; suka duka, sehat sakit, susah senang - bukanlah alasan untuk meninggalkan Dia dalam hidup. Karena itulah Paulus berkata: Ibrani 11:1-3 (TB) Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat. Beriman, dan sebagaimana dicontohkan oleh tokoh-tokoh Alkitab, iman mendorong orang percaya untuk tetap taat dan setia kepada Tuhan. Ibrani 11:7 (TB) Karena iman, maka Nuh — dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan — dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya. Untuk itu, tetaplah bersandar kepada Tuhan dalam hidup yang dianugerahkan-Nya. Oleh karena itulah mereka mau ke Yerusalem. Mazmur 122:3-4 (TB) Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, ke mana suku-suku berziarah, yakni suku-suku TUHAN, untuk bersyukur kepada nama TUHAN sesuai dengan peraturan bagi Israel.
Mereka pergi menyembah kepada Tuhan. Mari, kitapun selalu mempercayakan hidup kepada Tuhan.
Doa:
Pemimpin yang tidak melakukan korupsi (uang, waktu, jabatan), kolusi, dan nepotisme

![[Logo MITRA]](/img/logomitra.png)
