Ayub 4: 1-21; Efesus 2: 1-10
Sudah jatuh tertimpa tangga, itulah peribahasa yang pas untuk Ayub ketika berhadapan dengan Elifas dihadapan sahabat-sahabatnya yang lain. Bukannya mendapat penghiburan, justru Ayub mendapat pernyataan; Ayub 4:3-6 (TB) Sesungguhnya, engkau telah mengajar banyak orang, dan tangan yang lemah telah engkau kuatkan; orang yang jatuh telah dibangunkan oleh kata-katamu, dan lutut yang lemas telah kaukokohkan; tetapi sekarang, dirimu yang tertimpa, dan engkau kesal, dirimu terkena, dan engkau terkejut. Bukankah takutmu akan Allah yang menjadi sandaranmu, dan kesalehan hidupmu menjadi pengharapanmu? Olok-olok Elifas ini juga sering menimpa ketika kita sedang dalam pergumulan; seakan dipertanyakan kepada kita kasih setia Tuhan dalam hidup kita. Bahkan dengan mudah orang menuduh bahwa pergumulan, kesulitan atau sakit yang kita alami adalah karena dosa. Orang seringkali malas; tidak mau menyelidiki dengan baik mengapa manusia menghadapi berbagai pergumulan, kesulitan atau sakit; dan mengambil kesimpulan cepat bahwa itu karena dosa. Padahal tidaklah boleh demikian.
Jika kita menengok apa yang dialami Yesus di dunia ini, itukah dosa? Pasti tidak. Yesus -yang tak berdosa itu- justru datang untuk menyelamatkan kita orang berdosa. Efesus 2:1-5 (TB) Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.
Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita — oleh kasih karunia kamu diselamatkan -- Ya. Penderitaan sampai matinya Kristus, dan kebangkitan-Nya adalah kasih karunia Allah yang menyelamatkan bagi kita. Itulah satu-satunya yang menyelamatkan dunia; kasih karunia Allah. Efesus 2:8-10 (TB) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
Karena itu, janganlah sombong. Jangan menepuk dada dan merasa benar karena keselamatan yang kita terima berasal dari sengsara Yesus; kematian dan kebagkitan-Nya bagi dunia.